kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alat berat stagnan, Tifa kurangi porsi pembiayaan


Jumat, 13 November 2015 / 19:13 WIB
Alat berat stagnan, Tifa kurangi porsi pembiayaan


Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Sekalipun pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur namun dampaknya ke pembiayaan alat berat belum terlihat. Hal ini tercermin dari penyaluran pembiayaan alat berat di PT Tifa Finance Tbk (Tifa). Hingga Oktober, pembiayaan Tifa Finance bahkan tidak beranjak dari pencapaian pembiayaan pada September.

Tifa telah menyalurkan pembiayaan Rp 1,3 triliun sampai Oktober 2015 lalu. Secara year on year (yoy) perusahaan mengklaim terjadi pertumbuhan penyaluran pembiayaan hingga 20%. Namun secara bulan ke bulan rupanya penyaluran pembiayaan Tifa tidak bergerak.

Ester Gunawan, Direktur Tifa Finance mengatakan, pada Oktober nilai pembiayaannya sama dengan posisi bulan sebelumnya. "Tidak bergerak. Ini imbas karena pembangunan infrastruktur di negara juga belum banyak bergerak. Sementara harga komoditas belum membaik, pengusaha belum berani untuk belanja alat berat," papar Ester pada Jumat (13/11).

Sisa dua bulan kurang, Tifa mempredikit pembiayaan akan ditutup senilai Rp 1,4 triliun naik dari realisasi pembiayaan sepanjang tahun 2014 sebesar Rp 1 triliun.

Asumsinya dalam dua bulan ini akan ada penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 400 miliar dengan mulai bergeraknya pembangunan sektor infrastruktur. Plus, diversifikasi bisnis pembiayaan Tifa Finance ke pembiayaan alat kesehatan dan logistik.

Lesunya pembiayaan alat berat membuat Tifa mulai mengurangi porsi pembiayaan sektor sewa guna usaha. Pada kuartal 3 2015 pembiayaan sektor sewa guna usaha turun menjadi 70% dari sebelumnya kuartal 3 2014 sebesar 89%.

Lalu, pembiayaan konsumen dan anjak piutang naik tipis dari 2% menjadi 3%. Sementara porsi pembiayaan syariah melompat dari 9% pada kuartal 3 2014 menjadi 27% pada kuartal 3 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×