Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Indonesia mencatat peningkatan klaim asuransi terhadap penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sepanjang periode Januari hingga Juli 2023.
Head of Claim Supports Allianz Life Indonesia, dr. Tubagus Argie F S Sunartadirdja menyatakan ISPA disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang ada di dalam tubuh. Selain itu, ISPA juga bisa disebabkan oleh polusi udara yang tanpa disadari dapat dengan mudah mengganggu organ pernapasan.
“Meski kualitas udara bukan penyebab utama dari ISPA, data klaim kesehatan Allianz Life Indonesia menunjukkan bahwa jumlah pengajuan klaim terkait penyakit ISPA dalam periode Januari hingga Juli 2023 sebanyak lebih dari 11.400 klaim,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/8).
Baca Juga: Allianz Indonesia Beri Edukasi Asuransi dan Terapkan Layanan Ramah Disabilitas
Tubagus mengungkapkan, perlindungan asuransi kesehatan penting untuk membantu meringankan beban pengeluaran ketika terjadi risiko sakit. Menurutnya, pemegang polis dan tertanggung juga perlu memahami dengan baik apa yang menjadi ketentuan di dalam polis asuransi.
“Termasuk mengenai kondisi-kondisi penyakit yang dikaver dan kondisi-kondisi yang menjadi pengecualian,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Tubagus menghimbau demi meminimalisir masuknya polusi udara disarankan untuk memakai masker. Selain itu, menghindari aktivitas di wilayah dengan kualitas udara tidak sehat.
Baca Juga: Allianz Indonesia Beri Dukungan Edukasi Asuransi dan Layanan Ramah Disabilitas
“Menerapkan pola dan gaya hidup bersih dan sehat, misalnya mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari merokok di ruangan tertutup,” terangnya.
Untuk diketahui, melansir dari Kompas.com, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta selama Januari hingga Juni 2023 terdapat 638.291 kasus ISPA.
Dengan rincian, Januari 102.609 kasus, Februari 104.638 kasus, Maret 119.734 kasus, April 109.705 kasus, Mei 99.130 kasus dan Juni 102.475 kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News