Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) mencatatkan pendapatan kontribusi bruto sebesar lebih dari Rp 1,16 triliun sepanjang semester I-2025.
Direktur Allianz Life Syariah Indonesia, Vinny Anwar menyampaikan, kinerja tersebut mengalami pertumbuhan sebanyak 6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kinerja ini menunjukkan bahwa pasar asuransi syariah terus bertumbuh dan memiliki antusiasme positif terhadap perlindungan asuransi syariah,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (25/7).
Baca Juga: Allianz Syariah &Yayasan Pesantren Islam Al Azhar Perluas Manfaat Kurban untuk Negeri
Vinny menjelaskan, kebutuhan akan produk unit link masih mendominasi portofolio peserta di Allianz Syariah. Meski begitu, produk asuransi tradisional juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.
“Kami percaya bahwa hal ini didasari dari kebutuhan perlindungan para peserta yang beragam. Untuk itu, kami terus memenuhi dan melengkapi kebutuhan perlindungan para peserta, mulai dari produk unit link, tradisional, kesehatan, dan kumpulan,” tuturnya.
Memasuki semester kedua 2025, Allianz Syariah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan kinerja. Di antaranya melalui inovasi produk, perluasan kanal distribusi, serta penguatan literasi dan edukasi mengenai prinsip-prinsip asuransi syariah.
Beberapa produk yang menjadi andalan antara lain AlliSya LegacyMax, AlliSya Flexi Medical, dan AlliSya Rencana, yang menawarkan fleksibilitas serta perlindungan komprehensif sesuai nilai-nilai syariah.
Di sisi distribusi, Allianz Syariah terus memperkuat jalur keagenan dan memperluas kemitraan bancassurance. Saat ini perusahaan telah bekerja sama dengan beberapa bank seperti Maybank, SMBC Indonesia, dan yang terbaru OCBC.
Baca Juga: Allianz Syariah dan OCBC Luncurkan Produk Asuransi Syariah, AlliSya Rencana
“Kami juga memperkuat kanal digital dan membangun komunitas sebagai bagian dari strategi untuk memperluas akses serta meningkatkan engagement secara berkelanjutan,” kata Vinny.
Selain itu, edukasi mengenai prinsip dasar asuransi syariah seperti semangat berbagi risiko serta praktik yang bebas dari unsur riba, gharar, maysir, risywah, dan tadlis, terus didorong agar semakin dikenal dan dipahami oleh masyarakat.
Dengan strategi yang menyeluruh ini, Allianz Syariah menyampaikan optimismenya untuk mempertahankan tren pertumbuhan positif dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di industri asuransi syariah di Indonesia.
Selanjutnya: Imbas Kasus Beras Oplosan, Pemerintah Pertimbangkan Hapus Kategori Premium-Medium
Menarik Dibaca: Makna Lagu Terbuang Dalam Waktu dari Barasuara, Soundtrack Film Sore
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News