Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp 8,35 triliun per Oktober 2025. Realisasi tersebut naik dari posisi Oktober 2024 yang sebesar Rp 7,93 triliun.
Corporate Secretary Allo Bank Leo Stacey mengatakan bahwa strategi utama perseroan dalam mendorong pertumbuhan kredit tetap bertumpu pada skema pembiayaan langsung ke nasabah (direct lending B2C).
Pendekatan ini dinilai memberi kontrol penuh kepada bank sekaligus memperkuat manajemen risiko dan membangun kesadaran merek.
“Dengan skema direct lending, seluruh proses dikendalikan langsung oleh bank, sehingga kami dapat memastikan proses akuisisi, pemasaran, dan manajemen risiko berjalan sesuai standar internal,” ujar Leo kepada Kontan.co.id, Selasa (9/12/2025).
Baca Juga: Prospek Reasuransi Tahun 2026 Dipengaruhi Perkembangan Ekuitas Industri Asuransi
Ia menambahkan, direct lending lebih efektif dalam meningkatkan eksposur Allo Bank karena pada skema channeling, brand fintech mitra lebih dominan. Selain itu, direct lending memungkinkan bank menawarkan bunga lebih kompetitif kepada nasabah.
Leo menegaskan, kepercayaan publik sangat krusial bagi bank digital, terutama terkait keamanan data dan siber.
Seluruh proses penyaluran kredit dilakukan melalui aplikasi Allo Bank yang telah menerapkan standar keamanan sesuai regulasi Bank Indonesia dan OJK.
“Allo Bank terus memperkuat perlindungan transaksi dan data nasabah,” tegasnya.
Perseroan juga memperluas kemitraan strategis dengan berbagai ekosistem di luar CT Corpora untuk memperluas jangkauan layanan dan memenuhi kebutuhan pembiayaan beragam segmen.
Selanjutnya: Bila Kesepakatan Tarif RI–AS Batal, Bisa Ganggu Stabilitas Ekonomi Hingga Rupiah
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (11/12), Hujan Sangat Lebat di Provinsi Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













