kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Amartha punya 70.000 lender yang berasal dari kalangan milenial


Rabu, 12 Februari 2020 / 16:21 WIB
Amartha punya 70.000 lender yang berasal dari kalangan milenial
ILUSTRASI. Ilustrasi Amartha.KONTAN/Fransiskus Simbolon/18/04/2019


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mempunyai 70.000 pendana atau lender yang berasal dari kalangan milenial. Mereka menjadi pendana di Amartha karena ingin mendorong perubahan sosial di masyarakat.

“Tren investasi berdampak sosial akan terus berkembang ke depannya karena investor mulai mempertimbangkan nilai dan dampak dalam berinvestasi,” kata Chief Risk & Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (12/1).

Baca Juga: Transaksi terus tumbuh, dompet digital mulai kurangi promo

Hal ini menjadi peluang serta perlu dukungan seluruh sektor keuangan lainnya agar keterlibatan mereka sebagai pemberi dana bisa turut menyejahterakan seluruh masyarakat.

Amartha merupakan fintech peer to peer (P2P) lending yang fokus dalam pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Oleh karena itu, pihaknya berharap Amartha bisa membantu pencapaian program SDGs, khususnya dalam menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia.

“Pada 2019 Amartha meraih penghargaan dari United Nations (PBB) sebagai growth stage company yang dianggap paling berkontribusi membantu menurunkan kemiskinan di dunia,” ungkapnya.

Diketahui, Amartha didirikan pada 2010 sebagai Lembaga Keuangan Mikro. Enam tahun kemudian bertransformasi menjadi perusahaan teknologi finansial terpercaya yang kini telah memiliki izin usaha di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Bersaing dengan pemain konvensional, fintech syariah siap tumbuh lebih tinggi

Amartha berupaya menghubungkan pendana di kota dengan para perempuan pelaku usaha mikro di desa melalui teknologi. Mereka juga diberikan akses, layanan dan edukasi terkait keuangan.

“Modal usaha sebesar Rp 2 triliun dari pendana telah disalurkan Amartha kepada lebih dari 418 ribu mitra usaha perempuan di Indonesia,” tambahnya.

Menurut dia, setiap pemberi pinjaman ke Amartha mendapatkan keamanan dengan implementasi sistem tanggung renteng, meraih keuntungan efektif hingga 27% per tahun, dan menciptakan perubahan nyata di masyarakat.

Baca Juga: Alokasikan Rp 50 miliar, Mandiri Capital akan investasi ke tiga start up tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×