Reporter: Annisa Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dompet digital yang memenuhi kebutuhan penggunanya kini mulai mengurangi promosi. Padahal, jika dilihat melalui survei yang dilakukan oleh Ipsos, sebanyak 68% dari kalangan millenial menggunakan dompet digital, minimal 1-2 kali dalam seminggu. Terlebih rata-rata nilai top up yang dilakukan mencapai Rp 140.663 di setiap minggunya.
Research Director Customer Experience Ipsos Indonesia Olivia Samosir mengatakan, tedapat empat pemain utama di industri dompet digital, yaitu GoPay, OVO, Dana juga LinkAja. GoPay memimpin pertumbuhan dompet digital yang menguasai lebih dari 50% dan paling banyak digunakan oleh generasi milenial maupun generasi Z.
Baca Juga: Perluas layanan zakat digital, GoPay gandeng lembaga amil zakat
Setelah GoPay, kemudian disusul dengan OVO sebanyak 29%, Dana 9% serta LinkAja 4%.
“71% dari generasi muda termotivasi untuk menggunakan dompet digital pertama kalinya karena adanya promo. Tapi, seiring mereka terbiasa dengan kenyamanan yang ditawarkan dompet digital, loyalitas mereka gak lagi ditentukan oleh promo,” Kata Olivia dalam konferensi pers evolusi industri dompet digital, (12/2).
Lebih lanjut, ia mengatakan sebanyak 54% dari pengguna bersedia untuk tetap menggunakan GoPay meski tanpa adanya promo. Sisanya, sebanyak 29% akan tetap menggunakan OVO, 11% lain memilih DANA dan 6% lainnya memilih LinkAja.
“Kami juga menemukan loyalitas konsumen untuk tetap menggunakan dompet digital tanpa ada promo, itu juga tergantung pada kualitas layanan,” tambah Olivia.
Olivia juga menyebutkan berdasarkan hasil penelitian yang telah Ipsos lakukan, GoPay memiliki pengguna organik tertinggi, hal itu disebabkan konsumen menilai GoPay paling unggul dalam aspek keamanan, kepraktisan, inovasi, layanan pelanggan serta dapat diterima dimanapun.
“Dalam aspek keamanan, GoPay itu mempunyai persentase sebesar 76%, kemudian dari sisi kepraktisan 77%, inovasi 72%, lalu layanan pelanggan 73% dan dapat diterima dimana-mana itu 76%.” paparnya.