Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berencana bakal menyisihkan perolehan laba bersih tahun buku 2023 untuk memperkuat permodalan, demi mengejar target agar naik kasta menjadi Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV.
Alhasil, bakal ada indikasi divident payout ratio atau rasio pembayaran dividen akan menyusut tahun ini. Namun Wakil Direktur BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan, hal tersebut tetap tergantung pada persetujuan para pemegang saham pengendali (PSP).
"Urusan permodalan kan ada organik dan non norganik, Kami ingin jadi KBMI IV tapi tidak dalam waktu dekat, makanya kalau misal dividen payout ratio kecil, karena sebagian laba alokasinya untuk permodalan, tapi tetap ini tergantung pengendali saham yang putuskan," kata Bob kepada Kontan saat ditemui dalam acara Buka Puasa Bersama BSI di Jakarta, Senin (1/4).
Baca Juga: BSI Siapkan Uang Tunai Rp 45 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Jelang Idul Fitri 2024
Lebih lanjut Bob menyebut, perseroan bakal membahas terkait dividend lebih lanjut dalam pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang rencanya dilakukan pada Mei 2024 mendatang.
"Ini masih izin OJK dulu, rencananya Mei depan," kata Bob.
Ambisi BSI untuk naik kasta menjadi KBMI IV akan membutuhkan waktu yang panjang. Maklum saja, minimal modal inti bank untuk jadi KBMI IV yakni sebesar Rp 70 triliun, sementara saat ini modal inti BSI berdasarkan laporan keuangan per Desember 2023 tercatat sebesar Rp 36 triliun.
Di sisi lain adapun terkait rasio pembayaran dividen BSI jika melihat histori bank berkode saham BRIS ini, pada tahun lalu perseroan membagikan dividen sebesar 10% dari perolehan laba bersih tahun buku 2022, yakni sebesar Rp 426 miliar dari total laba bersih yang sebesar Rp 4,26 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News