kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,56   -6,79   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amvesindo: Pembiayaan modal ventura bisa tumbuh dua digit pada tahun 2020


Selasa, 11 Februari 2020 / 13:33 WIB
Amvesindo: Pembiayaan modal ventura bisa tumbuh dua digit pada tahun 2020
ILUSTRASI. Jefri Rudyanto Sirait, Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Start Up Indonesia (Amvesindo)


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri modal ventura berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2019. Sejumlah indikator keuangan menunjukkan perbaikan. Karenanya, untuk tahun ini, Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) menargetkan industri modal ventura bisa tumbuh dobel digit. 

Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R.Sirait mengatakan, ke depan masih cukup banyak ruang untuk perbaikan dan pertumbuhan industri modal ventura baik dengan perusahaan baru dan pertumbuhan inovasi yang pasti di perlukan oleh industri yang exist dari para start up yang diajak bekerjasama.

"Peraturan pemerintah juga semakin terus mendukung dalam ekosistem kita ini. Kita harapkan pertumbuhan akan membaik dengan adanya sisi pajak dan insentif lainnya,"kata Jefri.

Baca Juga: OJK beri izin usaha pada modal ventura milik OCBC NISP

Asal tahu saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada tahun 2019, industri modal ventura mencatatkan pembiayaan dan penyertaan sebesar Rp 12,72 triliun. Nilai ini meningkat 51,4% dari tahun 2018 yang mencapai Rp 8,4 triliun.

Jefri bilang, pertumbuhan ini lebih tinggi dengan meningkatnya kenaikan financing yang produktif di sektor trading dan hotel, restoran dan katering (horeka).

"Kondisi global juga pasti akan mempengaruhi kondisi pertumbuhan di Indonesia. Bila membaik tentu akan memperbaiki pertumbuhan bisnis kita. Sektor yang berhubungan pada bisnis berkelanjutan dan retail akan menjadi fokus market kami," kata Jefri kepada Kontan.co.id, Senin (10/2).

Dari nilai pembiayaan dan penyertaan modal ventura pada 2019, segmen pembiayaan bagi hasil masih menjadi yang terbesar. Pembiayaan ini tercatat sebesar Rp 10,31 triliun atau tumbuh 57,4% dari periode yang sama tahun 2018 yaitu Rp 6,55 triliun.

Sementara penyertaan saham sebesar Rp 1,90 tahun pada tahun 2019. Sedangkan tahun 2018 sebesar Rp 1,45 triliun atau meningkat 31,03%. 

Lalu obligasi konversi mencapai Rp 510 miliar pada tahun 2019 atau meningkat 10,5% dari periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 456 miliar. 

Selama ini, modal ventura lebih banyak menyertakan saham usaha kecil menengah atau start up.

Adapun rasio kredit bermasalah atau non peforming financing (NPF) pada tahun 2019 mencapai 3,18%. Sedangkan di tahun 2018 tercatat di angka 4,50%. 

Menurut Jefri, kinerja positif ini juga didorong oleh adanya perbaikan dari manajemen risiko yang dilakukan perusahaan modal ventura.

Baca Juga: Kembangkan potensi bisnis, East Ventures angkat Triawan Munaf jadi venture advisor

"Ya, tentunya risk apetite dan mitigasi yang lebih baik serta regulasi OJK juga membuat industri modal ventura dalam pembiayaan atau investment lebih prudent,"jelasnya.

Jefri juga berharap semakin banyaknya perusahaan modal ventura yang terdaftar di OJK. Karena semakin banyak perusahaan modal ventura, akan mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan, karena ruang untuk perusahaan modal ventura semakin luas dalam penetrasi marketnya.

Saat ini, jumlah PMV yang terdaftar di OJK mencapai 61 perusahaan. Namun, anggota Amvesindo telah mencapai sekitar 75 perusahaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×