kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Analis: Kebijakan moneter BI sulit dilakukan


Kamis, 27 September 2012 / 15:51 WIB
ILUSTRASI. Direktur Utama PT PP Tbk (PTPP) Novel Arsyad (tengah) didampingi direksi . KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/05/2021


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) masuk ke obligasi korporasi sebagai strategi pengelolaan likuiditas dilihat analis obligasi PT Nusantara Capital I Made Adi Saputra cukup sulit dilakukan. Salah satu hal yang menjadi masalah adalah dasar penetapan rating bagi perusahaan yang akan diserap obligasinya.

“meskipun obligasi korporasi tersebut memiliki peringkat AAA, risiko yang diterima BI tetap besar karena peluang default itu ada,” terang Made. Di sini, pertanggungjawaban bank sentral akan berat mengingat dana tersebut milik pemerintah dan jumlahnya tidak sedikit.

Jika terpaksa masuk ke obligasi korporasi, Made menyarankan sebaiknya obligasi itu adalah milik perusahaan yang berstatus sebagai Badan usaha Milik Negara (BUMN). Di sini, tanggung jawab BI tak terlalu besar karena jika perusahaan tersebut bangkrut, pemerintah tetap menjadi salah satu penanggung jawab.

Karakteristik obligasi korporasi biasanya diserap oleh institusi tertentu seperti dana pensiun, asuransi, aset manajemen dan bank. “Jika arahnya adalah kebijakan moneter, rasanya kurang tepat,” nilai Made.

Sebagai mana diberitakan sebelumnya, BI berniat masuk ke obligasi korporasi untuk menggantikan instrumen yang sudah ada yakni Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×