Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual asing di saham-saham perbankan diproyeksika kian mereda. Di mana, aksi jual tersebut sempat membuat saham-saham perbankan mengalami tren koreksi sejak awal tahun.
Setidaknya, hal tersebut sudah tampak pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Dalam sepekan terakhir, BBCA sudah mencatatkan net buy investor asing sebesar Rp 298 miliar. Sementara, dalam sebulan menbcatatkan net sell hingga Rp 2,67 triliun.
Sementara, bank-bank KBMI 4 lainnya masih mencatatkan net sell untuk investor asing di periode sama. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tercatat mencatatatkan net sell asing paling besar mencapai Rp 671 miliar dalam sepekan terakhir.
Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dalam sepekan tercatat net sell asing Rp 267 miliar. Terakhir, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tercatat net sell asing senilai Rp 123 miliar.
Baca Juga: Saham Sektor Perbankan Tertekan, Ini Kata Dirut Bank SMBC Indonesia
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila berpandangan investor asing mulai masuk lagi ke saham-saham perbankan terlebih menjelang RUPS, dalam hal ini pengumuman dividen. Di mana, itu sudah terjadi di saham BBCA yang sudah melakukan RUPS.
“Jika dividen yang dibagikan tinggi, tentunya tekanan asing akan berkurang bahkan bisa masuk lagi ke pasar saham dan mulai akumulasi setelah RUPST,” ujarnya.
Lebih lanjut, Indy juga melihat investor domestik juga melakukan strategi yang sama yaitu mulai akumulasi pelan-pelan saham perbankan untuk mengejar dividen.
Di sisi lain, ia bilang masih ada sentimen negatif yang membayangi. Misalnya, program-program pemerintah baru untuk perbankan mulai dari penghapusan kredit UMKM hingga program danantara yang belum transparan akan optimalisasi dana perbankan.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham Bank BMRI, BBNI & BBCA Rabu (12/3)
“Sentimen ini membawa kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi sependapat bahwa dalam jangka pendek sudah mulai terjadi inflow, seperti yang terjadi pada BBCA. Tak hanya itu, ia melihat tekanan asing sudah mulai mereda secara harian di BBRI dan BMRI.
Ia menambahkan potensi inflow masih sudah mulai terlihat ketika Fed mulai memangkas FFR dan diperkirakan pada pertemuan Maret 2025 akan terjadi
Hanya saja, Audi bilang hal tersebut perly dielaborasi lebih lanjut untuk tren yang lebih panjang seiring dengan rilis kinerja kuartal 1-2025.
“Perlu dielaborasi dalam jangka waktu yang lebih panjang, meski dalam jangka pendek sudah mulai mereda tekanannya,” tandasnya.
Baca Juga: Cek Saham Bank LQ45 saat IHSG Menghijau pada Rabu (12/3), Ada BBCA, BBRI, dan BMRI
Selanjutnya: Diterpa Masalah Gagal Bayar, Fintech iGrow Rem Pembiayaan dan Fokus Lakukan Penagihan
Menarik Dibaca: Ninja Xpress Bagikan Tips Jalankan Bisnis Franchise di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News