kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Rights issue Bank Bukopin efektif, target penghimpunan dana meleset


Selasa, 30 Juni 2020 / 21:55 WIB
Analis: Rights issue Bank Bukopin efektif, target penghimpunan dana meleset
ILUSTRASI. BANK BUKOPIN. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (30/6) resmi memberikan pernyataan efektif terhadap rencana penambahan modal via hak memesan efek terlebih dahulu alias righths issue PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).

Berdasarkan persetujuan RUPSLB Oktober 2019 lalu, dalam aksi ini perseroan akan menerbitkan 4,66 miliar saham baru atau setara 40% saham beredar. Adapun harga pelaksanaan akan dipatok Rp 180 per lembar. Meski secara sementara dapat meredakan tarik ulur antara para pemegang sahamnya yaitu Kookmin Bank, dan Bosowa Corporation, pengesahan rights issue ini sejatinya masih jauh dari yang ditargetkan.

Baca Juga: OJK beri restu rights issue Bank Bukopin (BBKP)

Dengan asumsi harga pelaksanaan Rp 180 per saham, Bank Bukopin akan menghimpun dana Rp 838,80 miliar. Padahal sebelumnya manajemen menargetkan bisa dapat tambahan modal hingga Rp 2 triliun via aksi tambahan modal ini.

“Dengan skema seperti ini, rights issue di bawah target penghimpunan dananya. Targetnya kan Rp 1,5-1,7 triliun, bahkan pertama kali ditarget Rp 2 triliun. Dengan harga Rp 180 cuma dapat Rp 839 miliar, dimana Bosowa akan ambil Rp 193 miliar,” kata Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma kepada Kontan.co.id, Selasa (30/6).

Bosowa sejak Maret 2020 telah menempatkan dana Rp 193 miliar sebagai komitmen penambahan modalnya. Sementara Kookmin, juga telah menempatkan dana US$ 200 juta di rekening penampung (escrow account) dengan niat serupa.

Suria menambahkan, dana tersebut sejatinya tak akan mencukupi kebutuhan keuangan perseroan kini. Maklum, modal Bank Cukopin terus tergerus, per Maret 2020, capital adeqaucy ratio (CAR) telah berada di ambang batas pada level 12,59%.

Baca Juga: Sah! Kookmin Bank bakal miliki 37,6% saham Bank Bukopin

Ia juga memprediksi pasca aksi rights issue, Kookmin akan melanjutkan aksi penambahan modal via private palcement alias tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Sebagai catatan, Kookmin sejak awal Juni telah berkorespondensi dengan OJK terkait rencana private placement dengan sejumlah syarat cukup ketat.

Adapun dari aksi rights isssue ini, Kookmin dan Bososwa disebut menyatakan kesiapan untuk mengeksekusi haknya. Khusus buat Kookmin bahkan menyatakan siap menjadi pembeli siaga untuk mengeksekusi hak yang tak diambil pemegang saham lainnya. Mengacu penempatan dana Kookmin US$ 200 juta atau setara Rp 2,87 triliun rencana private placement sejatinya masih terbuka lebar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×