Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Pertumbuhan pembiayaan mobil bekas mendorong PT Andalan Finance Indonesia (Andalan Finance) memperbesar porsi pembiayaan mobil bekasnya. Tahun depan, Andalan Finance menambah 10% porsi pembiayaan mobil bekas dari portofolio pembiayaan.
Sebastianus H. Budi, Direktur Utama Andalan Finance, mengatakan, pihaknya akan menambah porsi pembiayaan mobil bekas tahun depan menjadi 80% dari saat ini sebesar 70%. Sementara porsi pembiayaan mobil baru yang berasal dari group usaha, yakni Group Bintraco Nasmoco akan dikurangi dari 30% menjadi 20% pada tahun depan.
Pilihan ini dilakukan berkaca pada pertumbuhan pembiayaan mobil bekas di Andalan Finance. Pada Agustus, total pembiayaan mobil mencapai Rp 2,6 triliun atau naik 20%. Hingga akhir tahun perusahaan menargetkan pembiayaan sebesar Rp 3,6 triliun. Artinya, sisa tiga bulan perusahaan menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp 1 triliun.
"Penopangnya dari mobil bekas mayoritas. Sementara yang dari group usaha tidak ada pertumbuhan pembiayaan. Jadi kami putuskan tahun depan perbesar pembiayaan mobil bekas," papar Sebastianus pada Rabu (30/9).
Sementara pilihan untuk pembiayaan di luar sektor kendaraan belum akan dilakukan Andalan Finance. Sebastianus mengatakan, pasar mobil bekas masih amat luas sehingga pihaknya masih fokus di sektor ini. Justru, untuk memperluas pasar pihaknya akan menambah satu kantor cabang baru di Serang, Banten pada akhir tahun depan.
Di samping itu, angka kredit macet perusahaan juga mulai mengalami perbaikan. Jika posisi pertengahan tahun 2014 sempat menyentuh 3%. Saat ini, angka non perfoaming loan (NPL) telah menurun menjadi 1,9%. Perusahaan menargetkan akhir tahun bisa menjadi 1,5%. "Kami lebih insentif dalam collection hasilnya terjadi penurunan NPL," tandas Sebastianus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News