Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Hari Lebaran tahun ini masih jauh. Tapi, para bankir sudah mulai mengatur-mengatur pendanaan agar tidak bolong saat Lebaran tiba. Maklum, likuiditas perbankan biasanya mengetat seiring perilaku masyarakat yang secara bersamaan menarik dana di bank untuk Lebaran.
Hasil penghimpunan data PT Bank Mandiri Tbk menunjukkan, perbankan selalu mengalami penurunan dana pihak ketiga (DPK) saat Lebaran. Misalnya, secara rata-rata penurunan dana hingga Rp 80 triliun-Rp 85 triliun di sistem perbankan setiap Lebaran datang.
Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan likuiditas sebagai antisipasi terjadi penarikan dana saat Ramadan dan Lebaran. "Meskipun, sampai saat ini Bank Mandiri memiliki DPK yang cukup untuk antisipasi penurunan," katanya, belum lama ini.
Bank pelat merah ini membukukan dana pihak ketiga sebesar Rp 731,1 triliun per kuartal I-2017 atau naik 11,6% dibandingkan posisi Rp 655,1 triliun di kuartal I-2016. Keseimbangan dana dengan kredit terlihat cukup tercermin dari rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) Bank Mandiri yang sebesar 89,52%.
Sependapat, Direktur Treasuri PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Panji Irawan, menuturkan, perbankan akan mengalami pengetatan likuiditas mendekati dua minggu sebelum Lebaran. Untuk itu, BNI sedang mengkaji pencarian likuiditas di pasar uang dan peningkatan dana di kantor cabang yang mencapai 2.000 cabang.
Bank berlogo 46 ini mencatat penghimpunan DPK sebesar Rp 445,05 triliun di kuartal I-2017 atau naik 19,8% dibandingkan posisi Rp 371,56 triliun di kuartal I-2016. Rasio LDR BNI tercatat 89% yang hampir mendekati batas atas rasio LDR 92%.
Bukan hanya bank konvensional, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah telah melakukan antisipasi kebutuhan dana saat Lebaran seperti mempercepat proses penyaluran pembiayaan.
Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, kenaikan kebutuhan kas mencapai 800%-1.000% per hari saat Lebaran. Jumlah tersebut cukup tinggi, mengingat rata-rata kas harian BNI Syariah hanya sebesar Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar.
Anak usaha BNI ini akan mencadangkan dana tunai sebesar Rp 350 miliar untuk antisipasi kebutuhan dana saat Lebaran nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News