kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

APPI harap industri pembiayaan tumbuh 10% di 2016


Kamis, 19 November 2015 / 14:01 WIB
APPI harap industri pembiayaan tumbuh 10% di 2016


Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengharapkan industri pembiayaan bisa tumbuh dari 5% hingga 10% pada tahun 2016.

"Dengan asumsi ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5% sampai 5,3% di 2016 maka industri pembiayaan dapat tumbuh mencapai 5% sampai 10%,"kata Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno dalam seminar bertajuk 'Insurance Outlook 2016', di kawasan Sudirman Jakarta, Kamis (19/11).

Keyakinan tersebut diungkapkan Suwandi karena kinerja perusahaan pembiayaan hingga Juli 2015 masih cukup baik, di mana perusahaan pembiayaan mampu tumbuh 8% hingga 12%.

"Bahkan dalam kurun empat tahun terakhir, pertumbuhan nilai pembiayaan industri pembiayaan berkisar Rp 17,4 triliun per tahun," tuturnya.

Kendati demikian, dia tidak menolak jika dikatakan saat ini secara umum kinerjanya memang melambat seperti di sektor pembiayaan sewa guna usaha, anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen.

"Namun, ada prospek perusahaan pembiayaan pada sektor maritim. APPI telah memetakan prospek pembiayaan di sektor maritim. Apalagi, kebutuhan kapal tangkap dan pengumpul menjadi salah satu investasi yang dibutuhkan," ujarnya.

Selain itu, dia menambahkan gejolak nilai tukar atau depresiasi nilai tukar rupiah pada akhir-akhir ini dan diikuti dengan lonjakan suku bunga acuan atau BI rate yang sekarang ini terus dipertahankan di angka yang cukup tinggi juga ada pengaruhnya.

Ia mencontohkan pengaruh tersebut datang dari depresiasi rupiah yang walaupun tidak berpengaruh secara langsung, tapi memberi dampak langsung terhadap bank umum yang menjadi sumber dana perusahaan pembiayaan.

"Selama ini, perusahaan pembiayaan masih mengakses dana dari bank umum. Selain itu, faktor lainnya adalah kinerja perusahaan pembiayaan akan cenderung turun karena lesunya ekonomi," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×