kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

APPI: Kredit macet pada angka dua persen


Senin, 27 Juli 2015 / 15:06 WIB
APPI: Kredit macet pada angka dua persen


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Efrinal Sinaga mengatakan kredit macet pada tingkatan industri saat ini masih pada angka 2 %.

"Kredit macet saat ini masih bersifat terkendali atau tidak mengkhawatirkan karena pada kisaran 2%," kata Efrinal, Senin (27/7).

Ia juga menjelaskan, selain pada tingkatan industri ada beberapa perusahaan pembiayaan telah melewati angka lima persen.

Ia mengatakan hal tersebut memiliki banyak faktor penyebabnya, di antaranya kemampuan bayar konsumen sendiri, kurang tepatnya pada analisa awalnya, serta pengaruh bisnis yang pada saat ini sedang mengalami perlambatan.

"Akibat perlambatan juga bisa mengakibatkan bisnis dari nasabah kurang lancar, atau bisa juga karena tumbuhnya pembiayaan tidak maksimal sehingga sebagai penyebut menjadi kecil daripada angka pembilang-nya," ucap Efrinal.

Efrinal juga mengatakan pada sektor pembiayaan mengalami pertumbuhan sekitar 4,6% dari semester pertama.

"Kondisi semester pertama tumbuh tidak sampai 5%, sembari menunggu 'closing' dari OJK," ujarnya.

Hal tersebut terjadi pada rata-rata total dari keseluruhan perputaran bisnis industri. Lebih lanjut ia menyimpulkan dari tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan telah mengalami perlambatan.

"Mayoritas pembiayaan cicilan atau pertumbuhan kredit ada pada kredit mobil dan motor," katanya.

Semester dua diprediksikan akan mengalami peningkatan sedikit namun tidak terlalu signifikan. "Prediksi kami sulit untuk bisa menembus dua digit angka atau 10% pada semester depan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×