kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

WOM Finance bidik porsi pembiayaan multiguna 40%


Senin, 27 Juli 2015 / 10:14 WIB
WOM Finance bidik porsi pembiayaan multiguna 40%


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Wahana Ottomitra Multiartha rupanya makin keranjingan dengan bisnis pembiayaan multiguna. Perusahaan pembiayaan yang populer dengan nama WOM Finance ini ingin terus memperbesar porsi pembiayaan segmen tersebut.

Djaja Sutandar, Direktur Utama WOM Finance, mengatakan, prospek bisnis pembiayaan multiguna makin bagus seiring kebutuhan dana di masyarakat yang makin tinggi. Baik untuk keperluan konsumtif maupun produktif.

Saat ini porsi pembiayaan multiguna WOM Finance berkisar 30% dari total pembiayaan. "Sampai akhir tahun ini kami harapkan porsinya bisa mencapai 40%," kata Djaja beberapa waktu lalu.

Hingga akhir Juni 2015, penyaluran pembiayaan WOM Finance mencapai Rp 3 triliun. Porsi pembiyaan multiguna semester pertama baru
Rp 900 miliar atau 30%.

Sepanjang tahun ini, WOM Finance mematok target booking sebanyak Rp 6 triliun. Artinya, bila harapan itu terpenuhi, kontribusi pembiayaan multiguna dengan target porsi 40% sampai Desember nanti ialah Rp 2,4 triliun.

Untuk memperbesar pembiayaan multiguna, WOM Finance berencana terus memperbanyak kerjasama dengan mitra yang memiliki basis konsumen yang gede. Sebelumnya, WOM Finance lebih mengandalkan agen-agen marketing mereka untuk memasarkan produk-produk pembiayaan multiguna.

Meski berniat membesarkan bisnis pembiayaan multiguna, kata Djaya, WOM Finance tetap hati-hati dalam berekspansi. Terutama untuk menjaga rasio kredit macet yang kian membaik. Djaja bilang, saat ini rasio non-performing loan (NPL) WOM Finance di kisaran 2,9%. Meski pertumbuhan ekonomi di awal 2015 terbilang menantang, dampaknegatif bagi kredit seret masih bisa dihindari.

Begitu pula di momen pasca Lebaran yang biasanya diikuti oleh kenaikan NPL. Djaja memperkirakan kenaikan rasio kredit bermasalah masih akan normal. "Jadi, kalau sampai akhir tahun masih ada di bawah 3%," ujarnya.

Menurut Djaja, ketika pasar cenderung lesu seperti saat ini, industri multifinance memang harus lebih memperhatikan kualitas kredit. Sehingga, walau persaingan makin ketat, kondisi keuangan perusahaan masih bisa dijaga.

Makanya, Djaja menegaskan, WOM Finance tak terlalu ngoyo untuk mencatatkan booking sebanyak mungkin tanpa memperhatikan kualitas dan profil calon nasabah. "Kami juga terus memperkuat penagihan," ungkapnya.

Ekspansi pembiayaan multiguna WOM Finance sebenarnya merupakan upaya menutup kelesuan sektor lain, terutama pembiayaan otomotif.

Zacharia Susantadiredja, Direktur WOM Finance, menjelaskan, hingga pertengahan tahun ini perusahaannya belum berencana membuka kantor cabang anyar.

Cabang WOM Finance yang saat ini mencapai 106 unit, paling banyak berdiri di wilayah Jawa Tengah dengan 43 kantor. Disusul Jawa Timur sebanyak 36 cabang.

WOM Finance tetap mengamati pasar bila memang ada wilayah yang cukup potensial untuk cabang baru. "Tapi, langkah ekspansi bukan fokus kami saat ini," kata Zacharia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×