Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga atau BI rate menjadi 5,50%. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan penurunan suku bunga BI tak serta-merta berdampak terhadap bunga kredit multifinance.
Secara rinci, dia menjelaskan penurunan suku bunga BI tak akan berefek ke bunga kredit yang dikenakan kepada para nasabah yang kreditnya sudah berjalan. Alhasil, bagi para nasabah yang kreditnya sudah berjalan, bunga kredit yang dikenakan akan tetap seperti perjanjian awal kontrak yang telah ditandatangani.
"Bunga BI mau turun atau naik itu tak ada efeknya. Sebab, semua debitur yang tengah berjalan, saat dia masuk dan menandatangani kontrak tentu bunganya itu tetap," ungkapnya kepada Kontan, Senin (2/6).
Baca Juga: Pulau Jawa Mendominasi Penyaluran Pembiayaan Multifinance per April 2025
Lebih lanjut, Suwandi menambahkan saat ini mayoritas atau 80% pendanaan multifinance berasal dari perbankan. Dia menyebut dengan adanya perubahan BI rate, tentu perusahaan pembiayaan berharap bunga pinjaman dari bank bisa juga ikut turun.
"Kalau BI rate turun, kami berharap bunga pinjaman dari bank ke multifinance juga bisa turun," tuturnya.
Dengan demikian, dia bilang apabila terjadi penurunan untuk bunga pinjaman bank, tentu akan ada potensi bunga kredit multifinance yang dikenakan kepada nasabah juga ikut turun ke depannya. Hal itu tentunya akan berlaku khusus untuk pengajuan kredit yang baru.
"Kalau kredit yang sudah berjalan, ya, tak bisa diturunkan seperti yang terjadi di perbankan," kata Suwandi.
Dari sisi perusahaan multifinance, PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance menyebut penurunan suku bunga BI belum terlalu berdampak signifikan terhadap perusahaan.
Baca Juga: Inilah 5 Sektor Ekonomi Penopang Terbesar Pembiayaan Multifinance
"Dengan demikian, tidak ada perubahan pada suku bunga pinjaman ke konsumen yang sudah mengajukan pembiayaan ke Mandala," ucap Direktur Keuangan Mandala Finance Roberto AK Un kepada Kontan, Senin (2/6).
Roberto menerangkan secara umum tingkat suku bunga Mandala Finance saat ini juga masih relatif stabil, jika dibanding akhir tahun lalu. Dia juga melihat adanya potensi penurunan Cost of Fund (CoF) seiring tren suku bunga yang menurun.
Lebih lanjut, Roberto menjelaskan sampai saat ini sumber pendanaan Mandala Finance mayoritas masih berasal dari perbankan, dana internal kas, serta melalui penerbitan surat berharga. Oleh karena itu, dia menyebut penyesuaian suku bunga kredit sangat bergantung pada kondisi pasar dan tingkat bunga pinjaman dari bank.
Selanjutnya: Biaya UKT dan IPI Mahasiswa Baru S1 di Universitas Padjajaran Tahun 2025
Menarik Dibaca: Hujan di Tangerang, Simak Prakiraan Cuaca Besok (3/6) di Banten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News