kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Artajasa optimistis revenue tumbuh 15%


Selasa, 28 Juni 2016 / 21:25 WIB
Artajasa optimistis revenue tumbuh 15%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) optimistis terhadap pertumbuhan bisnis ke depan, sekalipun bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) berencana membentuk perusahaan switching sendiri. Sampai akhir tahun ini, Artajasa menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10%-15%.

Seperti diketahui, Himbara pernah berencana mencaplok Artajasa sebagai perusahaan switching. Namun, rencana tersebut kemudian batal, sehingga Himbara memilih membentuk perusahaan switching untuk integrasi bank pelat merah.

Anthoni Morris, Direktur Bisnis Artajasa mengatakan, pada periode normal, dalam sebulan, jumlah transaksi ATM Bersama berkisar 20 juta sampai 30 juta transaksi. Namun, pada hari raya, jumlah transaksi bisa meningkat sebesar 30%. “Kami optimistis, sampai akhir tahun ini, bisnis kami masih akan tumbuh,” ujarnya, Selasa (28/6).

Morris mengatakan, secara umum, mayoritas transaksi di ATM Bersama didominasi bank pelat merah. Sehingga, nanti ketika perusahaan switching sudah terbentuk, maka akan ada pengaruhnya pada transaksi di ATM Bersama. Apalagi, nanti ketika beberapa bank lain selain bank BUMN sudah masuk jadi anggota dari switching Himbara.

Bayu Hanantasena, Direktur Operasional Artajasa mengatakan, dengan adanya perusahaan switching Himbara ke depan akan banyak kompetisi di bisnis switching. Namun, hal tersebut katanya bukan merupakan suatu ancaman bagi Artajasa. "Lebih ke tantangan. Sampai akhir tahun kami optimis trafik tetap tumbuh,” tuturnya.

Direktur Human Capital & Finance Artajasa Nawawi mengatakan, sebagian besar revenue ATM Bersama yaitu 50% didominasi oleh pendapatan switching. Sedangkan pendapatan kedua, sebesar 20%-30% disumbang dari pembayaran online.

“Ke depan, selain bisnis switching, kami terus fokus pada layanan online payment, dan pengembangan berbagai fitur pembayaran dan perluasan produk” ujar Nawawi.

Nawawi mengatakan, dengan semakin majunya teknologi pembayaran, maka diharapkan bisnis online payment akan semakin berkembang. Hal ini karena, Artajasa optimistis billing provider ke depan, akan banyak melakukan sinergi dengan bank untuk memanfaatkan online payment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×