kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Asabri ingin mayoritas di Bank Yudha


Senin, 01 Agustus 2016 / 10:58 WIB
Asabri ingin mayoritas di Bank Yudha


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) menargetkan bisa menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB). Ke depan, asuransi milik pemerintah ini menginginkan bisa menguasai 60% saham bank berkode saham Bank Yudha Bhakti.

Sampai pertengahan tahun atau akhir Juni 2016, Asabri tercatat masih menguasai saham Bank Yudha Bhakti sebanyak 19,9%. Sedangkan posisi pemegang saham mayoritas masih dikuasai oleh PT Gozco Capital dengan kepemilikan saham sebanyak 41,89%.

Direktur Keuangan dan Investasi Asabri Hari Setianto mengatakan terkait rencana penambahan saham di Bank Yudha Bhakti tersebut masih menunggu persetujuan Kementerian BUMN. "Diharapkan dengan penambahan saham ini, nantinya akan mendukung stakeholder dari Asabri dan sejalan dengan misi Asabri untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit," terang Hari, pekan lalu.

Hari mengatakan, lewat penambahan saham di Bank Yudha Bhakti, diharapkan bisa memberikan pelayanan prima kepada peserta Asabri.

Komisaris Pengendali Bank Yudha Bhakti, Tjandra Mindharta Gozali menambahkan, Asabri memang berencana menjadi pengendali Bank Yudha Bhakti. "Mereka mau membeli saham kami. Kalau nanti saham Gozco tinggal 5%, kami tidak masalah," imbuh Tjandra Gozali menjawab pertanyaan dari KONTAN, akhir pekan lalu.

Tjandra menambahakan, terkait kapan penambahan saham tersebut dilakukan, masih dalam tahap pembahasan. Kelak, penambahan saham Asabri di Bank Yudha Bhakti bisa dilakukan lewat skema penerbitan saham baru atau yang biasa disebut dengan rights issue.

Berdasarkan catatan hingga saat ini, modal inti Bank Yudha Bhakti berada sebanyak Rp 400 miliar. Diharapkan sampai akhir tahun 2016, modal inti bank ini bisa bertambah menjadi Rp 600 miliar. Jumlah modal tersebut bisa terwujud jika pemegang waran perusahaan ini merealisasikan haknya menjadi pemegang saham.

Tahun depan, manajemen Bank Yudha BhaktiĀ  menargetkan mampu memiliki modal inti di atas Rp 1 triliun. Bila hal itu terwujud, maka Bank Yudha Bhakti akan masuk katagori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dari saat ini di jajaran BUKU I.

Kelak, lanjut Hari, ketika pihaknya masuk menjadi mayoritas, Asabari akan terus berkomitmen mengembangkan bisnis pensiunan Bank Yudha Bhakti.

Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Arifin Indra Sulistyanto mengatakan, saat ini terdapat sebanyak 18.000 payroll Asabri di Bank Yudha Bhakti. "Untuk mengembangkan bisnis, ke depannya kami akan terus menggenjot kredit produktif," terang Arifin.

Asal tahu saja, Asabri masuk menjadi pemegang saham baru di Bank Yudha sejak Desember tahun 2015. Gozco Capital melepas sedikit saham Bank Yudha Bakti ke Inovasi Utama Sekurindo dan Asabri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×