kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Aset bank BUMN terus menggemuk di awal tahun 2019


Senin, 08 April 2019 / 14:43 WIB
Aset bank BUMN terus menggemuk di awal tahun 2019


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di awal tahun 2019 ini pertumbuhan aset bank plat merah kian menanjak. Berdasarkan laporan keuangan bulan Februari 2019 total aset bank BUMN tercatat sudah mencapai Rp 3.233,02 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 11,87% dibandingkan realisasi bulan yang sama tahun 2018 sebesar Rp 2.889,89 triliun.

Bila dirinci, aset terbesar masih dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), anggota indeks Kompas100, dengan realisasi bulan Februari 2019 mencapai Rp 1.179,61 triliun atau tumbuh 12,32% secara year on year (yoy). Diikuti oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anggota indeks Kompas100, yang mencetak pertumbuhan 10,31% yoy menjadi Rp 1.036,28 triliun di akhir Februrari 2019 lalu.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anggota indeks Kompas100, membukukan aset sebesar Rp 718,82 triliun naik 11,33% dari periode tahun sebelumnya Rp 645,65 triliun. Di lain pihak, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) anggota indeks Kompas100, berhasil mencetak aset sebesar Rp 298,3 triliun. 

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan pertumbuhan tersebut sudah sejalan dengan rencana bisnis bank (RBB) yang dirancang perseroan. "Kami menargetkan aset tumbuh sekitar 13%-15% sampai dengan akhir tahun 2019," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (8/4).

Menurut perseroan, kenaikan aset tersebut akan ditopang sebagian besar dari pertumbuhan kredit yang diproyeksikan akan tumbuh minimal 13% sampai dengan akhir tahun 2019.

Untuk dapat meraih capaian ini, pihaknya akan menjaga struktur pendanaan dalam hal ini dana pihak ketiga (DPK) dalam kisaran pertumbuhan yang sama dengan kredit.

Sebab, dengan cara ini ekspansi kredit bisa berjalan selaras dengan pasokan likuiditas perseroan sekaligus menjaga biaya dana tetap di level stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×