Reporter: Adhitya Himawan, Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, kinerja perbankan memang melambat, seiring melempemnya pertumbuhan ekonomi. Toh, sejumlah bank besar tetap masih mampu menggenjot pertumbuhan aset tinggi.
Salah satunya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Aset BRI bahkan mampu mendaki 20,01%. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi di jajaran 10 bank terbesar Indonesia, per September tahun ini.
Tak pelak, pertumbuhan aset BRI ini makin mempersempit jarak dengan sang jawara aset, PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri). Saat ini selisih aset BRI dan Bank Mandiri cuma sebesar Rp 92,87 triliun. Di periode yang sama tahun 2013, aset BRI bahkan sempat di atas Bank Mandiri dengan selisih Rp 112,37 triliun.
Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI belum bisa memastikan, apakah sampai akhir tahun, BRI bisa kembali menggeser Bank Mandiri dari sisi aset. "Yang pasti, BRI berharap bisa membukukan pertumbuhan aset sekitar 15%-17% sampai akhir tahun ini," tandas Baiquni kepada KONTAN, kemarin.
Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri juga berharap, aset Bank Mandiri mampu tumbuh 15% hingga pengujung tahun 2014. Jika harapan BRI dan Mandiri itu terkabul, bukan mustahil, aset BRI ungguli Bank Mandiri.
Apalagi, tahun depan, Mandiri mematok konservatif dalam pertumbuhan aset karena ekonomi masih gamang. "Target tumbuh maksimal 15%, sama dengan target tahun ini karena ada kenaikan bahan bakar minyak dan inflasi tinggi," ujar Budi beralasan.
Gatot M. Suwondo, Direktur Utama Bank BNI bilang BNI mematok target pertumbuhan moderat aset. Pasalnya, sebagian besar industri masih belum tumbuh stabil. "BNI di peringkat empat aset itu by design. Ibarat balap lari, kami bukan sprinter tapi maraton, dengan tetap menjaga jarak dengan BCA dan CIMB Niaga," ujar Gatot.
Di luar empat bank jumbo, saling balap pertumbuhan aset terjadi di bank kelas menengah. Yang menarik: posisi Bank Permata yang getol mengejar aset Bank Danamon.
Aset bank patungan milik Standard Chartered Bank dan Astra International itu naik 19,96%, hanya berjarak Rp 9 triliun dari Danamon. Tahun lalu, jarak keduanya Rp 18,57 triliun. Kendati naik tinggi, Bank Permata memasang target moderat. "Aset tumbuh 10%-12% sampai akhir tahun ini, sejalan kredit tumbuh 12%-15%," ujar Roy A. Arfandy, Plt Dirut Bank Permata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News