Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri dana pensiun (Dapen) mencatatkan pertumbuhan aset sepanjang sembilan bulan tahun 2023. Melihat pertumbuhan ini sejumlah pemain optimis di tahun depan aset perusahaan bisa terdongkrak lagi.
Menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) total aset industri dapen naik 6,85% year on year (YoY) menjadi Rp 360,62 triliun di September 2023. Namun secara bulanan aset tersebut turun di mana pada Agustus 2023 sebesar Rp 361,01 triliun.
Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) membukukan aset neto tumbuh 8,56% yoy menjadi Rp 10,08 triliun hingga September 2023. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh iuran pensiun dan hasil usaha bersih.
“Penopang pertumbuhan aset neto DPBM terutama berasal dari iuran pensiun dan hasil usaha bersih sekitar Rp 524 miliar yang diinvestasikan terutama ke instrumen SBN dan obligasi korporasi,” ujar Direktur Utama DPBM, Ali Farmadi kepada KONTAN, Kamis (23/11).
Baca Juga: DPLK Tugu Mandiri Resmi Ubah Nama Jadi DPLK Perta Life
Ali menyebutkan, sementara untuk aset investasi DPBM hingga September 2023 mencapai Rp 9,85 triliun. Ali menargetkan hingga akhir tahun baik aset neto maupun aset investasi naik tidak jauh dari perolehan September ini.
“Estimasi realisasi per 31 Desember 2023 aset investasi sebesar Rp 9,93 triliun dan aset neto sebesar Rp 10,16 triliun,” sebutnya.
Ali menambahkan, di tahun 2024 pihaknya optimis mampu mengerek aset perusahaan. Dia bilang, aset DPBM ditargetkan bisa mencapai Rp 10,84 triliun tentunya dengan menggagas strategi yang telah dipersiapkan perusahaan.
“Tetap mengutamakan investasi pada instrumen SBN, Obligasi Korporasi dikombinasikan dengan deposito berjangka untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan operasional serta reksadana ETF untuk memanfaatkan pertumbuhan pasar saham tahun depan,” tandasnya.
Sementara itu, DPLK PertaLife mencatat aset dana kelolaan sebesar Rp 4,9 triliun hingga September 2023 tumbuh 14% sepanjang tahun berjalan dibandingkan Desember 2022. Rinciannya, 73% aset kelolaan tercatat pada Program Dana Kompensasi Pascakerja (DKP) dan 27% di Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).
Plt. 2 DPLK PertaLife, Deny Kurniawan menuturkan tumbuhnya aset tersebut ditopang dari pendapatan investasi perusahaan yang mencapai Rp 227 miliar di September 2023, tumbuh 42% yoy dibandingkan September 2022 yang senilai Rp 160 miliar.
Baca Juga: Tugu Insurance Targetkan Spin Off UUS Bakal Rampung di Tahun Depan
“Ini memang tumbuh dari hasil investasi dari penempatan investasi dan juga penambahan iuran yang kami terima dan kami investasikan kembali sesuai penempatan investasi yang dipilih masing-masing peserta,” terangnya.
Deny mengungkapkan, pihaknya menargetkan aset dana kelolaan mencapai Rp 6 triliun di tahun 2024. Menurutnya, saat ini DPLK PertaLife menempati urutan ke-7 secara industri dalam hal aset.