kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%

Askrindo Kantongi Laba Rp 196 Miliar Hingga April, Tumbuh 205% Sejak Awal Tahun 2025


Rabu, 18 Juni 2025 / 16:23 WIB
Askrindo Kantongi Laba Rp 196 Miliar Hingga April, Tumbuh 205% Sejak Awal Tahun 2025
ILUSTRASI. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mencatat laba setelah pajak (earning after tax/EAT) sebesar Rp 196 miliar hingga April 2025.


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mencatat laba setelah pajak (earning after tax/EAT) sebesar Rp 196 miliar hingga April 2025. Realisasi ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 205% year to date (ytd). 

Selain itu, hasil underwriting perusahaan mencapai Rp 423 miliar pada periode yang sama, meningkat 61% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia, M. Fankar Umran, menjelaskan bahwa kinerja positif Askrindo didorong oleh strategi inovatif, perluasan akses, serta penguatan literasi keuangan. 

Baca Juga: Great Eastern General Insurance Catat Laba Bersih Rp 25 Miliar hingga April 2025

Namun, ia juga mengingatkan bahwa ketidakpastian ekonomi global pada 2025, yang disebabkan oleh perang dagang AS-China, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, serta konflik Rusia-Ukraina, memberikan tekanan signifikan terhadap kinerja industri asuransi dan penjaminan nasional. 

Fankar mengungkapkan bahwa perlambatan ekonomi global yang dirasakan di Indonesia turut berdampak pada sektor perbankan. Hal ini tecermin dari melambatnya penyaluran kredit dan tingginya rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL). 

Akibatnya, pertumbuhan premi asuransi kredit melambat, sementara tingkat klaim tetap tinggi. 

“Dalam konteks asuransi kredit, tantangannya bukan hanya pada penurunan premi, tetapi juga peningkatan klaim sebagai efek domino dari situasi global saat ini. Bahkan, dampak pandemi COVID-19 masih dirasakan hingga sekarang, meskipun pandemi telah lama berlalu. Hal ini terjadi karena risiko dalam asuransi kredit bersifat lagging spill-over atau long tail effect,” jelas Fankar dalam keterangan resmi, Rabu (18/6/2025). 

Baca Juga: IHSG Sudah Hijau Sejak Awal Tahun, Ini Saham-Saham Top Leaders dan Top Laggards Bursa

Meskipun menghadapi tantangan perlambatan, Fankar menambahkan bahwa permintaan terhadap produk asuransi umum dan finansial tetap menunjukkan prospek positif, termasuk di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. 

“Semakin besar penyaluran kredit ke sektor riil, semakin besar pula potensi pengembangan asuransi kredit,” imbuhnya. 

Askrindo juga berkomitmen untuk mendukung program-program prioritas pemerintah, termasuk sektor perumahan, serta memperkuat fungsi intermediasi lembaga keuangan dalam rangka mendorong inklusi keuangan dan kesejahteraan masyarakat. 

Perusahaan juga telah mempersiapkan diri menghadapi implementasi PSAK 117 dan optimistis terhadap arah kebijakan fiskal dan moneter, termasuk potensi penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia. 

Baca Juga: Net Sell Asing Rp 30 Triliun Sejak Awal Tahun, Saham-Saham Ini Paling Banyak Dijual

Fankar berharap pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui stimulus yang tepat, baik dari sisi moneter maupun fiskal. 

"Penurunan suku bunga, misalnya, akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kredit perbankan. Seiring meningkatnya penyaluran kredit, sektor riil dan UMKM berpotensi tumbuh lebih kuat, yang pada akhirnya mendorong peningkatan konsumsi dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan,” tutup Fankar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Tengah Perlambatan Ekonomi Global, Askrindo Cetak Laba Rp 196 Miliar", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2025/06/18/124258726/di-tengah-perlambatan-ekonomi-global-askrindo-cetak-laba-rp-196-miliar.

Selanjutnya: OJK Terbitkan SEOJK 7/2025 untuk Melindungi Industri dan Peserta Asuransi

Menarik Dibaca: Cek Kolesterol Apakah Harus Puasa? Cari Tahu Jawabannya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×