kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi bantah keterlibatan akuntan publik pada dugaan korupsi Jiwasraya


Senin, 13 Januari 2020 / 21:27 WIB
Asosiasi bantah keterlibatan akuntan publik pada dugaan korupsi Jiwasraya
ILUSTRASI. Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta, Rabu (11/12/2019). Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) membantah keterlibatan akuntan publik pada dugaan korupsi Jiwasraya. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merembes ke isu keterlibatan akuntan publik pada kasus itu. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) membenarkan ada rekayasa pada Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya 2017. Namun membantah anggotanya tidak terlibat dalam rekayasa laporan keuangan tersebut.

Ketua Umum IAPI Tarkosunaryo bilang akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan Jiwasraya sudah berperan sebagaimana mestinya. Bahkan Kantor Akutansi Publik tersebut sudah memberikan opini tidak wajar (adverse). Lantaran kekurangan pencadangan sebesar Rp 7 triliun. 

Baca Juga: Bertambah, Kejagung pelototi 55.000 transaksi saham oleh Jiwasraya

"Hal ini berarti  laba yang diumumkan oleh direksi pada tahun 2017 sebesar Rp 360 miliar adalah tidak tepat menurut auditor. Seharusnya rugi Rp 7 triliun," ujar Tarko di Jakarta pada Senin (13/1).

Ia melihat laporan keuangan Jiwasraya S buku 2018 belum publik hingga saat Ini. Sehingga laporan keuangan atau apapun terkait dengan Informasi keuangan Jiwasraya tidak ada sangkut pautnya dengan akuntan publik. 

Tapi tidak ada kejelasan lebih lanjut (dari Jiwasraya) apa yang menyebabkan hal itu (kekurangan pencadangan) terjadi. Kami menyayangkan laporan lengkap tahun 2017 tidak dipublikasikan secara lengkap sehingga tidak transparan," kata Tarko.

Lebih lanjut, KAP telah memberikan opini tidak wajar (adverse) karena kekurangan pencadangan itu. Jiwasraya seharusnya merugi Rp7 triliun pada 2017.

Baca Juga: Nasabah Jiwasraya khawatir pembentukan pansus tak jamin pengembalian dana nasabah

"Laporan Keuangan Jiwasraya 2017 itu dianggap rekayasa, saya setuju. Karena cadangannya kurang. Laba Rp2 triliun pada triwulan IV 2017 unaudited. Pada Juni 2018 sudah dipublikasikan laba tinggal Rp 300 miliar. Tapi opini auditor publik sebenarnya adverse," tutur Tarko.




TERBARU

[X]
×