Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan, Grup PT Astra International Tbk. (ASII), Astra Credit Companies (ACC) menyampaikan bahwa pelemehan rupiah yang terjadi akhir-akhir ini, tak begitu berdampak pada peningkatan penyaluran alat berat merek China di ACC.
Untuk diketahui, alat berat merek China kini makin populer karena harganya lebih murah dibanding merek Amerika Serikat (AS), Eropa, hingga Jepang. Adapun beberapa merek alat berat China yang beredar di pasar domestik antara lain Sany, LiuGong, Sinotruk, XCMG, dan lain-lain.
Menanggapi hal ini, Corporate Strategic, Communication & ESR Division Head, Riadi Prasodjo, mengatakan bahwa pelemahan rupiah tak berdampak signifikan pada kenaikan penyaluran pembiayaan alat berat merek China di ACC, karena perusahaan juga menyalurkan pembiayaan ke alat berat merek lainnya.
“Tapi kami tentunya tetap optimistis prospek pembiayaan alat berat pada 2025 akan tumbuh, seiring dengan adanya dampak positif kebijakan hilirisasi pemerintah,” kata dia kepada Kontan, Rabu (5/2).
Baca Juga: Astra Credit Companies Terapkan Efisiensi Lewat Optimalisasi Teknologi
Lebih lanjut, Riadi menyebutkan total penyaluran pembiayaan alat berat perusahaan mencapai sebanyak Rp 3,6 triliun hingga Desember 2024. Angka ini naik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sayangnya, ia tak menyebutkan besaran presentase kenaikannya.
Dia mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang membuat pembiayaan alat berat di ACC naik pada periode tersebut, antara lain yaitu, masih adanya peningkatan aktivitas di sektor pertambangan dan infrastruktur.
Untuk itu, Riadi mengatakan bahwa di tahun 2025, ACC akan melakukan sejumlah strategi agar penyaluran pembiayaan alat berat tetap tumbuh, diantaranya yakni perusahaan memanfaatkan peluang dari adanya kebijakan hilirisasi pemerintah. Salah satunya, memperkuat kerja sama distributor dengan produsen alat berat.
Baca Juga: Astra Credit Companies Salurkan Pembiayaan Sekitar Rp 33 Triliun per Oktober 2024
“Kami juga akan menyediakan skema pembiayaan yang fleksibel,” ungkapnya.
Sementara itu, Riadi menyebutkan bahwa pembiayaan alat berat perusahaan berkontribusi sebanyak 9,11% dari total keseluruhan pembiayaan perusahaan sepanjang 2024. Sedangkan pembiayaan mobil baru mendominasi sebesar 60%.
Adapun hingga Desember 2024, ACC total penyaluran pembiayaan ACC menyampai sebesar Rp 39,5 triliun, yang mana mengalami kenaikan 9% secara YoY dibandingkan dengan 2023. Angka tersebut juga lebh tinggi dari target yang ditetapkan perusahaan yang mencapai sekitar Rp 36 triliun.
Baca Juga: Astra Credit Companies Catat Pembiayaan Mobil Tetap Tumbuh di Tengah Pasar yang Lesu
Selanjutnya: JAECOO Siap Tampil Perdana di IIMS 2025, Ungkap Kisaran Harga JAECOO J7
Menarik Dibaca: Fitur Baru Fox Logger untuk Optimalkan Penggunaan Bahan Bakar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News