Reporter: Mona Tobing | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Menjaga pertumbuhan premi dalam kondisi ekonomi yang lesu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) tetap ekspansi. Khususnya di jalur distribusi, perusahaan menambah jumlah agen..
Presiden Direktur Generali Indonesia Edy Tuhiman mengatakan, sekalipun ekonomi saat ini terasa lesu tapi bisnis harus terus jalan. Ia mengakui, perolehan premi baru cukup sulit sejalan dengan melemahnya daya beli masyarakat Indonesia saat ini. Namun, cara tersebut sebenarnya bisa ditangani lewat penambahan agen asuransi.
Jika tahun lalu perusahaan memiliki 6.000 agen asuransi. Pada semester lalu, Edy menyebut jumlah agennya telah bertambah sekitar 9.000 agen. Sampai akhir tahun ditargetkan lebih dari sekitar 10.000 agen yang diklaim Edy telah tersebar merata dari Aceh hingga Papua. "Agen itu investasinya tidak mahal karena kami hanya bayar komisi. Tapi mereka yang menanggung ongkos," tandas Edy belum lama ini.
Jalur distribusi bancassurance berkontribusi sebanyak 42% dari total perolehan premi. Kemudian diikuti oleh kanal keagenan sebesar 35% dan asuransi kelompok atau grup sebanyak 23%.
Perusahaan juga menopang perlambatan ekonomi dengan terlebih dahulu meluncurkan dua produk asuransi teranyarnya di awal tahun. Yakni: unitlink Gemilang dan produk rencana pensiun. Kedua produk tersebut menjadi bagian langkah antisipai melemahnya daya beli masyarakat akan produk asuransi. Misalnya untuk unitlink dengan premi Rp 100.000 dan terbilang murah akan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk membelinya.
Kemudian untuk produk pensiun berbarengan dengan kehadiran BPJS Ketenagakerjaan yang membuat kesadaran masyrakat untuk hari pensiun juga makin tinggi. "Masyarakat akan sadar bahwa kewajiban pensiun sebesar 3% tidak cukup. Maka harus ada alternatif lewat produk lain," papar Edy. Ia optimis semester dua ini akan terjadi perbaikan ekonomi sejalan realisasi belanja pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News