Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pendapatan premi PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia di kuartal pertama tahun ini tumbuh 9,54% dibandingkan periode sama tahun lalu. Di sepanjang Januari hingga Maret 2015, jumlah premi Generali yang terkumpul mencapai Rp 453,6 miliar.
Meski tumbuh tipis, manajemen Generali mengklaim pertumbuhan premi Generali cukup bagus. Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, Edy Tuhirman bilang, dalam lima tahun terakhir ini, bisnis Generali melesat hingga 94,2%.
"Dari sisi pertumbuhan pendapatan premi, Generali Indonesia bahkan menjadi penyumbang tertinggi dalam kelompok usaha Generali se-Asia," kata Edy, Senin (8/5).
Dari keseluruhan premi yang diperoleh, paling besar disumbang oleh jalur distribusi bancassurance yakni 42,06% atau sekitar Rp 190,8 miliar. Sedangkan, kanal distribusi lain seperti keagenan menyumbang premi Rp 158,9 miliar atau 35% dari total premi. Sisanya, sebesar Rp 103,9 miliar berasal dari kelompok atau grup.
Berkaca dari perolehan di kuartal pertama tahun ini, perusahaan asuransi jiwa patungan asal Italia itu bakal mempertebal premi dari penjualan produk melalui kerjasama dengan perbankan. "Kami kira asuransi kelompok akan melandai tahun ini, Tetapi kami akan genjot dari bancassurance dan jalur keagenen," ujar Edy.
Maka itu, Generali akan menambah daftar mitra perbankan. Saat ini, Generali Indonesia baru menggandeng 8 bank untuk menjajakan produk asuransi yakni ANZ, Bank DBS, Bank Mestika, BTN dan Bank Victoria. Generali juga menggaet BTPN, China Trust dan Bank ICBC untuk memasarkan produknya. "Kami akan tambah satu bank mitra lagi tahun ini," terang Edy.
Di jalur keagenan, Generali akan memperkuat penetrasi asuransi melalui racikan produk-produk anyar. Pada awal tahun ini, Generali merilis dua produk baru yakni Gemilang dan We Flexi Pro.
Dengan menawarkan premi mulai Rp 100.000 per bulan, semakin banyak nasabah yang membeli produk Generali. Saat ini, Generali memiliki 161.435 nasabah. Sebanyak 392 pemegang polis merupakan nasabah korporat.
Supaya bisnis terus tumbuh, Edy bilang, bakal meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan jiwa. Misalnya, menyediakan Automatic Risks Management System (ARMS) untuk perencanaan keuangan nasabahnya. "Ke depan, inovasi yang konsisten menjadi komitmen kami kepada nasabah sebagai penyedia asuransi jiwa terkemuka," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News