Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Pelaku usaha asuransi jiwa berharap kondisi investasi di paruh kedua tahun ini bisa lebih bergairah. Dus, perolehan hasil investasi hingga tutup tahun nanti bisa lebih tinggi.
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menilai, peluang pertumbuhan hasil investasi dua digit masih terbuka. Namun, hal ini bergantung pada kondisi investasi, terutama di instrumen berbasis ekuitas.
Salah satunya adalah reksadana, yang disebut Hendrisman masih jadi favorit bagi industri. "Selain lebih aman dibanding saham, juga diharapkan imbal hasilnya terus meningkat di semester kedua," kata dia.
Kinerja instrumen investasi berbasis ekuitas diharapkan bisa menutup tren penurunan yield di keranjang lain seperti deposito dan surat berharga.
Hingga paruh pertama tahun ini sendiri, kondisi investasi asuransi jiwa diakui Hendrisman cukup menantang. Selain karena faktor di atas, kinerja dar pasar modal pun disebutnya masih kurang optimal.
"Secara umum masih positif, tapi nampaknya sampai semester satu kemarin untuk saham agak kurang menggembirakan. Meski indeks cukup bagus, tapi pergerakannya masih cukup terbatas," ungkapnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai bulan Juni 2017 hasil investasi yang dikantongi pemain asuransi jiwa berada di angka Rp 13,93 triliun. Jumlah ini baru naik 6,85% dibanding angka pada periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp 13,03 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News