kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Asuransi Jiwa Manulife memperbesar digitalisasi di tengah pandemi


Kamis, 07 Mei 2020 / 16:29 WIB
 Asuransi Jiwa Manulife memperbesar digitalisasi di tengah pandemi
ILUSTRASI. Pandemi Covid-19 membuat industri asuransi turut memasang strategi guna mempertahankan bisnisnya.


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 membuat industri asuransi turut memasang strategi guna mempertahankan bisnisnya. Ini karena penjualan produk maupun interaksi kepada nasabah menurun sejak adanya wabah corona.

Melihat hal tersebut, Chief Agency Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Jeffrey Kie mengatakan, sejak adanya pandemi Covid-19 seluruh agen telah melakukan digitalisasi dalam mendistribusikan produk, terlebih pada daerah zona merah.

Dia menyebutkan, pihaknya telah menggenjot kinerja melalui kanal digital, serta memaksimalkan perlindungan kepada nasabah, karyawan maupun agen. Jeffrey bilang, seluruh kegiatan perusahaan telah menggunakan platform digital sehingga interaksi secara langsung kepada nasabah telah berkurang.

“Sejak adanya pandemi perusahaan berusaha untuk beradaptasi, sebab ini bukan situasi yang mudah. Oleh karenanya, Manulife telah membentuk gugus tugas, sehingga dapat menciptakan satu hal yang baik untuk pihak ketiga,” kata Jeffrey, dalam virtual conference, Selasa (5/5).

Baca Juga: Bisnis Allianz syariah mulai terpengaruh corona

Jeffrey menambahkan, di tengah pandemi pihaknya mencatat banyak dari nasabah yang hendak mendapatkan respons cepat. Oleh karenanya, pihaknya secara rutin memberikan informasi terkait hal-hal yang telah dilakukan oleh perusahaan, serta memaksimalkan agen maupun customer service untuk menjawab pertanyaan dan keluhan nasabah.

“Tidak ada perubahan dalam sarana prasarana, sehingga agen tetap melakukan penjualan. Hanya saja, kegiatan tatap muka dimanimalisir. Selain itu, banyaknya nasabah yang mengajukan pertanyaan tentu menjadikan Manulife untuk memaksimalkan kinerja maupun pelayanan perusahaan agar nasabah dapat menerima informasi yang dibutuhkan,” ujar dia.

Baca Juga: Sekitar 68% anggota asosiasi fintech terimbas dampak negatif corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×