Reporter: Feri Kristianto | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kecil-kecil tetapi menggiurkan. Mungkin seperti itulah gambaran asuransi personal. Sekarang ini, beberapa asuransi kelas menengah mencoba memasarkan produk tersebut. Salah satu perusahaan yang berminat adalah Allianz Utama Indonesia.
Daniel Neo, Presiden Direktur Allianz Utama, mengatakan pihaknya berniat membuat produk asuransi kamera dengan menggaet distributor kamera. Asuransi yang dijamin menyangkut kerusakan di luar garansi.
Produk ini diharapkan mengerek porsi ritel. Sampai Juni 2011, premi bruto Allianz Utama mencapai Rp 290 miliar, atau merosot 27,6% dibandingkan periode yang sama 2011. Komposisi premi, dari ritel 30% dan korporasi 70%. Nah, ada rencana pada 2015, porsi ritel bisa menembus 55% dari portofolio bisnis.
Hanya saja, Allianz Utama masih melihat kapan melepas produk baru tersebu. Sebab, asuransi patungan Allianz Asia Pacific & Africa GmbH dan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) masih menghitung nilai ekonomisnya. Allianz mengklaim sudah didekati komunitas foto. Tetapi pihaknya meminta 2.000 anggota agar ekonomis.
Hardianto Wirawan, Sekretaris Perusahaan Adira Dinamika Insurance, mengatakan meski premi kecil, potensi asuransi personal sangat menjanjikan. Hingga akhir Juni, premi asuransi personal berupa asuransi elektronik mencapai Rp 10 miliar, tumbuh 100%. Kontribusi tersebut masih sangat mini dibandingkan total premi semester awal 2012 sekitar Rp 700 miliar.
Asuransi yang dijual untuk produk elektronik seperti ponsel, laptop dan sebagainya. Adira menggandeng perusahaan pembiayaan dan toko elektronik. Resiko yang dijamin di luar garansi resmi dari perusahaan. Misalnya, kerusakan akibat bencana alam, pencurian hingga kerusakan karena tidak sengaja.
Teguh Aria Djana, Kepala Divisi Personal Line Asuransi Sinarmas, mengungkapkan pembuktian produk ini sangat ketat. "Untuk membuktikan unsur kesengajaan atau tidak," tegasnya. Asuransi Sinarmas menjual produk ini bekerjasama dengan distributor ponsel, laptop, serta peralatan elektronik lain. Dengan begitu, produk yang dijamin benar-benar baru. Sampai akhir 2011 kontribusi asuransi ini sekitar Rp 5 miliar, tumbuh 30% (year on year/yoy). Bidik Bisnis
Asuransi Personal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News