Reporter: Feri Kristianto |
JAKARTA. Peminat produk asuransi directors and officer liability (D&O) alias tanggung gugat akibat kebijakan direksi dan perusahaan makin banyak. Lihat saja data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Sampai kuartal I-2012, perolehan premi tanggung gugat mencapai Rp 244,86 miliar atau tumbuh 58% dibanding periode sama tahun lalu. Pangsa pasarnya menjadi 2,51% terhadap total premi industri, dari sebelumnya hanya 1,78%.
Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI menuturkan, persaingan bisnis membuat peminat produk ini banyak. "Kalau ada tuntutan akibat kebijakan mereka, direksi dan perusahaan punya penjaminan," ujar Julian Noor.
Indra Baruna, Presiden Direktur PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) mengatakan, produk ini unjuk gigi sejak terjadi krisis ekonomi 2008. "Banyak direksi perusahaan beli karena mungkin mereka khawatir dampak dari tanggung jawab hukum apabila melakukan kesalahan," ujar pria yang sudah sah mengisi jabatan yang ditinggalkan Willy S Dharma ini, pada Selasa (26/6).
Sejak marak, pertumbuhan produk ini di Adira Insurance mencapai 25%. Hanya saja, kontribusinya masih mini, di bawah 5% dari total lini korporasi. Komposisi premi Adira Insurance, 64% ritel dan 36 korporasi. Sampai Mei 2012, pendapatan premi bruto asuransi yang sahamnya dimiliki Bank Danamon ini mencapai Rp 700 miliar alias tumbuh 25% dibanding periode sama tahun lalu.
Agus Benjamin, Presiden Direktur PT Lippo General Insurance menambahkan, produk ini masih tumbuh besar di Indonesia. Lantaran kesadaran akan tanggung jawab mulai muncul dari perusahaan dan direksi. Ini sejalan dengan tumbuhnya aktivitas bisnis sehingga risikonya juga membesar. Selain itu, kewajiban perusahaan menerapkan good corporate government (GCG) memaksa direksi berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Di Lippo Insurance, produk ini berkontribusi mini, di bawah 5% dari total kontribusi korporasi. Komposisi premi, 70% dari lini korporasi dan 30% bisnis ritel. "Tapi pertumbuhan tiap tahunnya produk ini kisaran 30%," kata Agus.
Premi bruto Lippo hingga kuartal akhir Maret 2012 sebesar Rp 155 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News