Reporter: Feri Kristianto | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Produk asuransi aneka mulai mencuri perhatian bisnis industri asuransi umum. Bagaimana tidak, sepanjang tahun lalu, perolehan premi asuransi aneka tumbuh 56,4% menjadi Rp 1,9 triliun dari tahun sebelumnya sekitar Rp 1,2 triliun. Ini adalah angka pertumbuhan tertinggi kedua setelah asuransi kredit dan penjaminan.
Budi Herawan, Ketua Bidang Statistik Informasi dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), mengatakan, pertumbuhan itu karena banyak perusahaan yang semakin tertarik menggunakan asuransi aneka. Produk asuransi aneka itu bermacam-macam, seperti asuransi tanggung gugat (liability), demam berdarah, asuransi uang, atau asuransi perjalanan. "Asuransi tanggung gugat berkontribusi paling banyak," kata Budi, kemarin.
Namun, ia tak menyebutkan berapa besar kontrbusi tersebut. Yang pasti, kenaikan itu karena kesadaran atas hak-hak mereka saat membeli barang atau jasa semakin besar. Bagi perusahaan, kesadaran masyarakat berarti lebih peka terhadap produk. Untuk menghindari gugatan masyarakat yang merasa dirugikan, perusahaan akhirnya membeli asuransi tanggung gugat.
Selain itu, semakin banyak perusahaan yang meluncurkan produk asuransi asuransi aneka lain, seperti asuransi uang dan perjalanan. Sayangnya, Budi tidak memiliki data resmi pertumbuhannya.
Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI menambahkan, asuransi aneka bisa menjadi salah satu produk alternatif menghindari persaingan ketat di kendaraan bermotor dan banting-bantingan rate properti. Apalagi potensinya besar dan rate masih bagus.
Sementara rasio klaim asuransi aneka masih bagus, yaitu 31,9% pada 2011. Itu lebih kecil ketimbang rasio klaim kendaraan bermotor 42,9% dan properti 36%. Memang, klaim asuransi aneka tahun 2011 sempat naik 103% menjadi Rp 634 miliar. Namun, itu karena adanya klaim lanjutan. "Beban klaim tahun 2010 yang belum selesai," kata Budi.
Sebagai gambaran, total premi industri asuransi umum tahun 2011 sekitar Rp 34,23 triliun, tumbuh 19,5%. Dari jumlah itu, asuransi aneka berkontribusi 5,79%, tahun sebelumnya hanya 4,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News