kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Asuransi Astra Buana serius ke pasar mobil bekas


Senin, 28 Mei 2012 / 16:13 WIB
Asuransi Astra Buana serius ke pasar mobil bekas
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Feri Kristianto |

JAKARTA. Mulai tahun ini, Asuransi Astra Buana (AAB) menggenjot pendapatan dari lini asuransi kendaraan mobil bekas. Asuransi yang terkenal dengan merek Garda Oto ini baru saja meluncurkan program "Beli Asuransi Langsung Gratis Asuransi", demi mengerek perolehan premi. Maklum, penguasaan pasar AAB di kendaraan bekas masih kecil, padahal potensi pasarnya besar. Ini sekaligus mengantisipasi melambatnya pertumbuhan premi di asuransi kendaraan baru akibat lesunya penjualan setelah aturan uang muka pada 15 Juni 2012.

AAB mengumpulkan pendapatan premi Rp 2,6 triliun, naik 18% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2,2 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari asuransi kendaraan bermotor, yakni 68% alias Rp 1,8 trilun. Sisanya asuransi alat berat, kebakaran, pengangkutan laut, kecelakaan pribadi, rangka kapal, rekayasa, tanggung gugat, serta kecelakaan diri.

Di asuransi kendaraan bermotor, roda empat menyumbang sekitar Rp 1,3 triliun, sisanya dari roda dua. Asuransi mobil baru berkontribusi 80%, sedangkan mobil bekas 20%, sedangkan di sepeda motor, hampir seluruhnya adalah kendaraan baru. "Penetrasi kami di asuransi kendaraan bekas masih kecil dan kami berniat menggarap pasar potensial ini," ujar Hendry Yoga, Direktur AAB, Minggu (27/5).

Apalagi, bisnis asuransi kendaraan baru pada tahun ini berpotensi melambat. Ini merupakan imbas lesunya penjualan setelah pemberlakuan aturan uang muka terbaru 20%-30% mulai pertengahan bulan depan.

Pada kuartal I 2012, kontribusi premi dari asuransi kendaraan sudah berkurang. AAB mengumpulkan pendapatan premi Rp 700 miliar, tumbuh 9% dari periode sama tahun lalu. Asuransi kendaraan hanya berkontribusi 70%. "Lesunya penjualan kendaraan jelas mempengaruhi pendapatan premi di sektor itu," tandas Hendry.

Untuk menggenjot pendapatan premi di asuransi kendaraan bekas, AAB meluncurkan program yang memungkinkan pembeli asuransi mendapat hadiah langsung berupa asuransi. Ada dua pilihan yakni asuransi single year mendapat asuransi Garda Personal (kecelakaan) senilai harga mobilnnya.

Pilihan kedua asuransi multi years, yaitu pembelian asuransi selama dua tahun mendapat hadiah asuransi kehilangan atau total loss. Kemudian, pembelian selama tiga tahun memperoleh asuransi atas resiko hilang, kerusakan di atas 75% serta partial loss. Rencananya, AAB hanya akan menjual asuransi ini pada tahun 2012. Selanjutnya, manajemen baru akan menjual kembali bila hasil tahun ini memuaskan.

Manajemen juga menerapkan sistem pemasaran khusus pada produk ini. Pemasaran asuransi ini hanya melalui saluran distribusi telemarketing, face to face, serta online. "Kami ingin langsung berhubungan dengan pemilik kendaraan," ujarnya.

Adrianto Tjia, Grup Head Shared Marketing Group AAB, meyakini, produk ini bakal laku di pasaran. Alasannya, pasarnya sangat besar dan menguntungkan konsumen. Sayang, manajemen merahasiakan target pendapatan premi produk ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×