Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tri Pakarta menyampaikan ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.
Direktur Utama Asuransi Tri Pakarta Koen Yulianto mengatakan salah satu tantangan yang akan dihadapi terkait dengan penerapan (International Financial Reporting System) IFRS 17 pada 2025.
Adapun IFRS 17 adalah sistem implementasi standar akuntasi baru yang diadopsi menjadi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) 74 dan telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Asuransi Tri Pakarta Targetkan Pendapatan Premi Sebesar Rp 1,7 Triliun pada 2024
"Tantangan lainnya, yakni melakukan spin off atau pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) dan kami menargetkan akan selesai pada 2026," ujarnya dalam acara hari ulang tahun Asuransi Tri Pakarta ke-46 di Jakarta Selatan, Rabu (21/8).
Koen menyebut pihaknya juga menargetkan akumulasi ekuitas menjadi Rp 1 triliun pada 2028. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per Juli 2024, Tri Pakarta mencatat ekuitas sebesar Rp 647,12 miliar.
"Oleh karena itu, di hadapan pemegang saham, para pengurus Tri Pakarta, kami berharap masih diberi waktu untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” tuturnya.
Baca Juga: Dorong Inovasi Digital, Asuransi Tri Pakarta Jalin Kerja Sama dengan BNI hingga FUSE
Sementara itu, Koen menyebut dalam lima tahun terakhir pada periode 2019-2023, Asuransi Tri Pakarta telah mencatatkan beberapa kinerja positif. Dia bilang gross premium written atau pendapatan premi perusahaan berhasil tumbuh 169,38% menjadi Rp1,41 triliun pada 2023, dibandingkan posisi pada 2019 yang tercatat sebesar Rp 837,67 miliar.
Selain itu, Koen menyampaikan perusahaan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba hingga 269,02% sejak 2019 menjadi Rp 102,89 miliar, jika dibandingkan pada posisi 2019 yang tercatat Rp 38,25 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
