Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tri Prakarta (TRIPA) catatkan kinerja optimal sepanjang periode 2023 kemarin. TRIPA catatkan kenaikan di berbagai sektor di antaranya laba bersih perusahaan, premi bruto, hingga total aset mereka.
TRIPA mencatatkan gross premium written (GPW) atau premi bruto perusahaan dengan nilai mencapai Rp 1,48 triliun tumbuh sepanjang 2023. Perseroan juga mencatatkan laba Rp 102,89 miliar pada tahun lalu.
“Dimana dari sisi produksi kalau dari tahun lalu kita tumbuh 20,32% untuk gross preminya. Kalau labanya lebih besar lagi, yakni 21,06%,” ujar Direktur Utama TRIPA, G.C. Koen Yulianto, Selasa (26/3).
Menurutnya bisnis TRIPA dalam hal ini masih didorong kuat oleh pertumbuhan di bidang asuransi properti.
Baca Juga: BNI Life Catat Premi Produk Penyakit Kritis Alami Penurunan pada 2023
“Jadi yang mempengaruhi bisnis kita itu dari underwriting result. Properti masih nomor satu.” ujarnya. ‘
Dirinya menambahkan bahwa dukungan asuransi properti masih mendominasi sampai 40% premi total perusahaan. Posisi kedua diisi oleh kinerja produk asuransi kredit dengan presentase mencapai 20%-25%. Terakhir asuransi aneka, utamanya kendaraan bermotor.
“Tahun ini semua COB itu profit semua,” katanya.
Koen menyebut sepanjang 2024 ini TRIPA sedang serius mengembangkan unit digital insurance perusahaan.
“Kita lagi mulai serius kembangkan unit digital insurance. Harapannya rilis di 2025. Kita lagi mempersiapkan ke depan,” kata Koen.
Sebagai informasi sebenarnya saat ini TRIPA sudah punya produk bernama TRIPA Smart. Ini merupakan sebuah Solusi Mobile Aplikasi yang Responsif dan Terintegrasi (SMART) dari PT Asuransi Tri Pakarta. Namun menurut Koen ada beberapa tantangan penerapannya, salah satunya soal kemudahan konsumen mengakses layanan.
“Kemudahan orang mengakses itu belum, jadi kita lagi benahin itu. Kita berharap Juni 2024 besok sudah clear. Baru tahun 2025 kita intensifkan lagi,” ucap Koen.
Sampai akhir tahun mendatang perusahaan menargetkan premi TRIPA sampai Rp 1,6 triliun atau naik 15%-20% dari pencapaian tahun 2023 kemarin.
Baca Juga: Klaim Asuransi Harta Benda Terkerek Banyaknya Bencana Alam
Serangkaian strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan di antaranya mengembangkan porsi bisnis di luar unit usaha BNI.
"Mengoptimalkan captive market. Non captive market-nya melalui banyak channel, melalui keagenan kita. Yang kedua dengan broker pasti, tapi kita juga mengembangkan ruang-ruang baru," ucap Koen.
Ke depan juga perusahaan akan mencoba menjual produk TRIPA dengan cara bekerja sama dengan berbagai e-commerce di Indonesia. Dengan begitu masyarakat bahkan dapat membeli produk asuransi melalui platform e-commerce sehari-hari, pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News