Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Bisnis asuransi umum masih lesu hingga paruh pertama tahun ini. Namun sampai tutup tahun ini, ada secercah optimisme yang masih dimiliki pelaku usaha.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor menilai, masih ada peluang untuk mencetak pertumbuhan premi sebesar dua digit di tutup tahun 2017 nanti. Syaratnya, pemerintah bisa merealisasikan dukungan agar pertumbuhan ekonomi setidaknya bisa menyentuh angka 5,3%.
Sebelumnya, dengan berpatokan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar itu, asosiasi memperkirakan pertumbuhan premi asuransi umum bisa berada di kisaran 10%. "Kalau nanti realisasi pertumbuhan ekonomi tak memenuhi proyeksi, kemungkinan pertumbuhan premi pun akan di bawah target," katanya, Rabu (6/9).
Namun setidaknya ada beberapa indikasi yang bisa mendorong kinerja asuransi umum di babak kedua ini. Di antaranya dari realisasi premi asuransi properti yang mengalami pergeseran pencatatan dari yang seharusnya dilakukan pada semester pertama.
Beberapa akun besar di lini bisnis ini, terutama dari kalangan perusahaan pelat merah, disebut menggeser waktu pencatatan premi karena beberapa hal. Semisal, untuk menyesuaikan rencana pembentukan holding di beberapa sektor.
Selain itu, Julian melanjutkan, potensi bisnis yang juga bisa menjadi amunisi bagi pemain asuransi umum adalah dampak dari mulai membaiknya pasar otmotif. Termasuk dari gelaran pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show beberapa waktu lalu.
Dari pameran itu, memang ada jeda waktu antara pemesanan kendaraan hingga sampai ke tangan konsumen. Hal ini berpengaruh terhadap pencatatan premi asuransi kendaraan, dimana premi asuransi kendaraan mulai dibayar saat mobil diterima konsumen.
Sehingga, secara bertahap, premi asuransi kendaraan diyakini bisa bertambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News