Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi umum dalam negeri kian gesit meluncurkan produk anyar di tahun 2018 mendatang. Langkah tersebut guna menopang pertumbuhan bisnis perusahaan.
PT Asuransi Simas Net misalnya yang berencana merilis produk-produk baru di tahun depan. Namun mengenai jenis produk baru tersebut masih dirahasiakan oleh Simas Net. Hanya saja, rencana peluncuran produk baru tersebut Teguh bilang lantaran adanya kebutuhan pasar.
"Produk baru pasti ada tapi belum bisa kami informasikan dahulu," kata Teguh kepada Kontan.co.id, Rabu (20/12).
Di tahun 2018, Simas Net membidik perolehan premi dapat mencapai Rp 70 miliar. Angka ini diperkirakan naik 75% dari proyeksi tahun ini sebesar Rp 40 miliar.
Secara total Teguh bilang saat ini Simas Net sudah memiliki beragam produk di antaranya asuransi perjalanan, kendaraan bermotor dan sebagainya dengan total 25 produk.
Tak mau ketinggalan, PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) juga bersiap meluncurkan produk asuransi perjalanan di tahun depan. Jika tak ada aral melintang, produk travel insurance itu akan dirilis pada kuartal kedua 2018.
Direktur Utama Aswata Christian W. Wanandi menjelaskan, potensi bisnis menjual travel insurance sangatlah prospektif. Apalagi tingkat kebutuhan masyarakat terutama generasi milenial yang bepergian untuk berlibur semakin meningkat, ini akan semakin membuka pasar produk asuransi perjalanan.
Maklum saja, saat ini beberapa perusahaan asuransi umum juga semakin rajin menelurkan produk asuransi perjalanan. Dengan begitu, dalam menghadapi persaingan Aswata optimistis bisa mendapatkan segmentasi nasabah yang cocok yang sesuai dengan target perusahaan.
Christian bilang, strategi bisnis ini juga guna menggenjot segmen ritel Aswata di tahun depan. Kini, segmen korporasi masih jadi kontributor terbesar yang memiliki porsi 60%, lalu sisanya berasal dari ritel 40%.
Lalu, pemain lain yakni PT Asuransi Bintang Tbk juga menyatakan akan merilis dua produk anyar di tahun depan di antaranya yakni Paydi dan asuransi penjaminan.
Presiden Direktur Asuransi Bintang Hastanto SM Widodo menjelaskan, langkah peluncuran produk tersebut sejalan dengan nominal ekuitas perusahaan. Manajemen ASBI sendiri memproyeksikan sampai akhir 2017 ini ekuitas perusahaan mampu mencetak angka Rp 255,43 miliar.
Dengan begitu, ini akan membuat rencana bisnis perseroan berjalan mulus. Di akhir 2016 misalnya, ekuitas Asuransi Bintang baru mencapai angka Rp 173,65 miliar.
Artinya ada peningkatan 47,09% secara tahunan. Hastanto mengaku, pihaknya telah memiliki tenaga ahli aktuaris yang juga punya kapasitas sebagai fund manager sehingga bisa mendukung pemasaran produk Paydi atau unitlink.
"Kami lihat peluang bisnisnya sangat potensial, kami rilis untuk penuhi kebutuhan nasabah," kata Hastanto, baru-baru ini.
Dia bilang, peluncuran Paydi juga merupakan salah satu strategi perusahaan dalam menggenjot segmen ritel. Kini, segmen ritel masih jadi kontributor dominan dengan porsi 60%. Nah sisanya lagi baru berasal dari segmen korporasi yakni 40%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News