Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re), berharap pergerakan industri asuransi umum tumbuh lebih kencang. Sebab, hal ini berbanding lurus dengan pergerakan industri reasuransi.
Direktur Utama Indonesia Re, Frans Sahusilawane, mengatakan pihaknya sangat berharap pergerakan pertumbuhan premi industri asuransi bergerak dua digit. Saat ini, dia meyakini premi industri asuransi masih berada di posisi pertumbuhan satu digit.
Untuk diketahui, merujuk data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), hingga kuartal ketiga 2017, peningkatan premi industri asuransi berada di 2,8% dengan nominal Rp 4,4 triliun, naik Rp 1,2 triliun dibanding tahun lalu. Sementara premi reasuransi naik 13% ke posisi Rp 8,35 triliun. Di posisi sama tahun kemarin, premi reasuransi mencatat nominal sebesar Rp 7,39 triliun.
"Dibanding dengan asuransi umum, asuransi umum masih berjuang ke daerah hijau. Diharapkan sampai akhir tahun dia sudah positif," kata Frans saat dihubungi Kontan.co.id pada Jum'at (8/12).
Kenaikan hingga dua digit juga dialami di Indonesia Re. Frans menyebutkan, hingga Oktober 2017, perusahaan pelat merah ini mencatat peningkatan premi sebesar 21% secara year on year (yoy) menjadi Rp 4,4 triliun.
Direktur Eksekutif AAUI Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, di pengujung tahun, premi asuransi umumnya akan bergerak naik. Ia juga meyakini, kenaikan pertumbuhan premi asuransi berbading lurus dengan pertumbuhan premi reasuransi.
"Biasanya memang di kuartal empat akan lebih terdongkrak preminya," kata dia kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.
Selain itu, untuk tahun depan, perekonomian dalam negeri diprediksi kian membaik sehingga bisa menarik daya beli masyarakat pada reasuransi. "Perusahaan reasuransi saat ini tidak hanya menerima sesi risiko tapi mereka juga ikut turun ke asuransi untuk terlibat pembuatan produk," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News