Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah masyarakat Indonesia yang sangat besar merupakan potensi bagi segmen asuransi mikro. Namun, pemasaran asuransi dengan rata-rata premi Rp 50.000 per polis itu masih menemui berbagai hambatan.
Direktur Utama PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi mengatakan pertumbuhan asuransi mikro masih terhambat kesadaran berasuransi yang masih kurang. "Perlu bantuan pemerintah untuk asuransi mikro," katanya saat dihubungi Kontan.co.id baru-baru ini.
Bantuan itu utamanya berupa edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya berasuransi.
Christian meyakini, sebetulnya potensi asuransi mikro sangat besar. Namun karena permasalahan yang disebut di atas, pertumbuhannya masih lambat. "Jualannya masih susah," jelasnya.
Di Aswata, asuransi mikro hanya menyumbang sekira Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar di tahun 2017. Dibandingkan dengan total pendapatan premi sebesar Rp 1,9 triliun, angka itu masih sangat kecil.
Aswata sendiri sudah memiliki produk asuransi mikro yang menanggung meninggal dunia akibat kecelakaan, kebakaran rumah, gagal usaha akibat erupsi, dan gagal usaha akibat gempa dan tsunami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News