Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank besar masih berpeluang menurunkan suku bunga kredit tahun ini setelah mulai menurunkan bunga secara bertahap tahun 2020 mengikuti kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah memangkas bunga acuan sebesar 1,25% sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata bunga kredit di segmen konsumsi dalam rupiah telah turun 0,56% pada bulan Oktober 2020 ke level 11,06 % dari 11,62% pada Desember 2019. Rata-rata bunga Kredit Modal Kerja (KMK) turun 0,71% dari akhir 2019 menjadi 9,38% dan kredit investasi turun 0,8% ke 9,02%.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya masih punya peluang turunkan bunga kredit mengikuti perkembangan kondisi suku bunga pasar dan persaingan. "Di segmen mikro telah memiliki fasilitas kredit dengan suku bunga rendah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Peluang penurunan kemungkinan ada di segmen UKM," kata Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI pada KONTAN, Jumat (7/1).
Baca Juga: Bank BUMN pastikan biaya dana bakal tetap melandai di tahun 2021
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya memang mendorong bank turunkan bunga kredit agar bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu, bank juga diminta turunkan margin bunga bersih (Net interest margin/NIM) agar bunga kredit bisa segera turun.
Haru memperkirakan NIM BRI tahun ini masih mengalami tekanan seiring kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Per September 2020, NIM bank ini turun ke level 5,76%, turun dari 6,98% pada akhir 2019. Sampai akhir 2020, diperkirakan akan tetap ada di kisaran 5,7%.
Penurunan bunga acuan BI sudah diikuti dengan penurunan suku bunga pinjaman BRI tahun lalu. Perseroan juga memasukkan skema penurunan bunga dalam program restrukturisasi kredit terhadap debitur terdampak pandemi Covid-19. Haru bilang, penurunan yang dilakukan dalam program tersebut sekitar 300 basis poin (bps) hingga 500 bps.
Sementara Sunarso Direktur Utama BRI mengatakan, penurunan bunga pinjaman yang dilakukan tidak diikuti kenaikan pertumbuhan pinjaman. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa penurunan suku bunga tidak tidak selalu bisa mengatrol pertumbuhan kredit.
Baca Juga: BNI tetap penuhi kebutuhan transaksi keuangan di wilayah yang terapkan PPKM
PT Bank Mandiri Tbk juga membuka peluang penurunan bunga kredit tahun ini mengikuti perkembangan pasar. Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, peluang penurunan itu sejalan dengan ekspansi perseroan tahun ini yang membidik pertumbuhan penyaluran kredit sekitar 5%-7%.
"Inisiatif ini merupakan komitmen perseroan untuk mendukung pemerintah dan otoritas moneter mengimplementasikan bauran kebijakan finansial dalam rangka ikut memulihkan perekonomian nasional dari dampak pandemi Covid-19," kata Rudi.
Rudi bilang, Bank Mandiri secara konsisten melakukan melakukan review suku bunga kredit untuk semua segmen nasabah dengan mempertimbangkan suku bunga acuan dan suku bunga pasar, kondisi likuiditas, serta arah kebijakan regulator.