kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,64   -8,90   -0.98%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asyik, sederet bank besar membuka peluang untuk turunkan lagi bunga kredit


Minggu, 10 Januari 2021 / 18:40 WIB
Asyik, sederet bank besar membuka peluang untuk turunkan lagi bunga kredit
ILUSTRASI. Antrean nasabah di?kantor cabang Bank Mandiri, Tangerang Selatan, Selasa (29/12). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/12/2020.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank besar masih berpeluang menurunkan suku bunga kredit tahun ini setelah mulai menurunkan bunga secara bertahap tahun 2020 mengikuti kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah memangkas bunga acuan sebesar 1,25% sepanjang tahun lalu. 

Berdasarkan Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata bunga kredit di segmen konsumsi dalam rupiah telah turun 0,56% pada bulan Oktober 2020 ke level 11,06 % dari 11,62% pada Desember 2019. Rata-rata bunga Kredit Modal Kerja (KMK) turun 0,71% dari akhir 2019 menjadi 9,38%  dan kredit investasi turun 0,8% ke  9,02%.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya masih punya peluang turunkan bunga kredit mengikuti perkembangan kondisi suku bunga pasar dan persaingan. "Di segmen mikro telah memiliki fasilitas kredit dengan suku bunga rendah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Peluang penurunan kemungkinan ada di segmen UKM," kata Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI pada KONTAN, Jumat (7/1). 

Baca Juga: Bank BUMN pastikan biaya dana bakal tetap melandai di tahun 2021

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya memang mendorong bank turunkan bunga kredit agar bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu, bank juga diminta turunkan margin bunga bersih (Net interest margin/NIM) agar bunga kredit bisa segera turun. 

Haru memperkirakan NIM BRI tahun ini masih mengalami tekanan seiring kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Per September 2020, NIM bank ini turun ke level 5,76%, turun dari 6,98% pada akhir 2019. Sampai akhir 2020, diperkirakan akan tetap ada di kisaran 5,7%.

Penurunan bunga acuan BI sudah diikuti dengan penurunan suku bunga pinjaman BRI tahun lalu. Perseroan juga memasukkan skema penurunan bunga dalam program restrukturisasi kredit terhadap debitur terdampak pandemi Covid-19. Haru bilang, penurunan yang dilakukan dalam program tersebut sekitar 300 basis poin (bps) hingga 500 bps.

Sementara Sunarso Direktur Utama BRI mengatakan, penurunan bunga pinjaman yang dilakukan tidak diikuti kenaikan pertumbuhan pinjaman. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa penurunan suku bunga tidak tidak selalu bisa mengatrol pertumbuhan kredit.

Baca Juga: BNI tetap penuhi kebutuhan transaksi keuangan di wilayah yang terapkan PPKM

PT Bank Mandiri Tbk juga membuka peluang penurunan bunga kredit tahun ini mengikuti perkembangan pasar. Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, peluang penurunan itu sejalan dengan ekspansi perseroan tahun ini yang membidik pertumbuhan penyaluran kredit sekitar 5%-7%.

"Inisiatif ini merupakan komitmen perseroan untuk mendukung pemerintah dan otoritas moneter mengimplementasikan bauran kebijakan finansial dalam rangka ikut memulihkan perekonomian nasional dari dampak pandemi Covid-19," kata Rudi.

Rudi bilang, Bank Mandiri secara konsisten melakukan melakukan review suku bunga kredit untuk semua segmen nasabah dengan mempertimbangkan suku bunga acuan dan suku bunga pasar, kondisi likuiditas, serta arah kebijakan regulator. 

Sementara tahun lalu, ia mengklaim bahwa Bank Mandiri telah menurunkan suku bunga (dasar) kredit sebanyak 7 kali baik untuk segmen korporasi, ritel, mikro maupun konsumsi dengan total penurunan sebesar 10 bps hingga 600 bps.

BCA juga akan terus mencermati perkembangan pasar dan suku bunga acuan BI dan situasi ekonomi terkini dalam menentukan suku bunga yang kompetitif. 

Vera Eve Lim Direktur Keuangan BCA mengatakan, pihaknya pada prinsipnya selalu mendukung berbagai kebijakan regulator dan otoritas perbankan dalam rangka memulihkan kembali roda perekonomian nasional salah satunya dengan melakukan penyesuaian penurunan bunga. 

Baca Juga: Jumlah pengelola dana pensiun terus berkurang, ini penyebabnya

Vera mengklaim bahwa BCA sudah menurunkan bunga kredit tahun lalu sejalan pergerakan bunga acuan BI serta mempertimbangkan perkembangan kondisi ekonomi bisnis di tanah air. 

Per 31 Oktober 2020, suku bunga dasar kredit BCA di segmen korporasi telah turun 150 bps secara year to date (ytd) ke level 8,25%, segmen ritel turun 1,15% ke 8,75%, kredit konsumsi KPR turun 1,15% ke level 8,75% dan segmen konsumsi non KPR tetap 8,61%.

Sementara Bank OCBC NIPS menilai prospek bunga kredit akan dipengaruhi beberapa faktor seperti pergerakan bunga acuan BI dan permintaan kredit. 

"Kami akan senantiasa mendukung kebijakan regulator dan suku bunga acuan merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan suku bunga kredit  dan juga senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan seluruh aktivitas perbankan, termasuk dalam fungsi intermediasi," kata Hartati Direktur OCBC NISP.

Baca Juga: Saham sektor perbankan kembali jadi leader, berikut rekomendasi analis

Tahun lalu, OCBC sudah melakukan penyesuaian bunga kredit. Hartati bilang, itu tercermin dari suku bunga dasar kredit korporasi yang turun ke 9,75% per 26 November 2020 dari sebelumnya 9,95% dan segmen ritel turun dari sebelumnya 10,25 menjadi 10%. Sedangkan KPR ada di level 9,7% dan kredit konsumsi non KPR 10,75. 

Selanjutnya: Pemulihan ekonomi tahun ini jadi kunci pertumbuhan emiten perbankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×