Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Menurut Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan, aturan terkait bank digital harus segera dibuat sebelum pemainnya mulai banyak agar industrinya bisa berjalan dengan sehat. Jangan sampai pemainnya banyak baru aturan muncul karena itu akan membuat pengaturannya jadi lebih sulit.
Dia menerangkan yang namanya digital tidak terlepas dari data. Sehingga kemanaan data menjadi hal yang sangat krusial untuk diperhatikan oleh regulator di era bank digital ini. OJK harus membuat regulasi untuk perlindungan konsumen dan menjaga keamanan data mereka.
Sementara terkait persaingan usaha, Trioksa melihat pemain bank digital di tanah air saat ini belum mengarah pada monopoli karena pengembangannya tidak dilakukan oleh satu bank saja.
"Saat ini kita sudah punya aturan main persaingan usaha lewat KomisiĀ Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan perbankan juga ada aturan single presense policy atau kepemilikan tunggal sehingga monopoli bukan masalah utama dalam era bank digital ini," tuturnya.
Namun, jika OJK merasa itu perlu diatur maka aturan yang sudah ada menurut Trioksa bisa dijadikan rujukan. Ia menekankan, hal yang harus diperhatikan adalah jangan sampai terjadi shadow, seolah-olah banyak pemain tetapi di belakangnya ternyata orang yang sama.
Dia menambahkan, tantangan lain yang juga harus diperhatikan regulator dan pemain bank digital ini adalah persaingan dari luar. Begitu masuk ke era bank digital maka persaingan yang terjadi ke depan bukan hanya antara bank saja, bisa saja dengan facebook atau twitter masuk ke layanan keuangan digital.
Baca Juga: Kesempatan terbatas, harga HP Samsung Galaxy S21 bundling XL mulai Rp 1
Sementara bagi para pemain yang harus diperhatikan adalah terkait teknologi dan perluasan pasar. Teknologi berubah sangat cepat sehingga bank harus bisa memperkirakan bahwa teknologi yang mereka punya bisa bertahan dalam lima tahun ke depan.
"Perluasan pasar menjadi tantangan karena wilayah Indonesia tidak hanya perkotaan sehingga perlu kerja keras mengedukasi masyarakat dan memastikan jaringan internet tersedia," pungkas Trioksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News