kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Aturan NIM Tidak Akan Tekan Saham Bank


Jumat, 13 November 2009 / 14:54 WIB
Aturan NIM Tidak Akan Tekan Saham Bank


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Dikky Setiawan

Niat Bank Indonesia mengatur margin bunga bersih alias nett interest margin (NIM) untuk mendorong bunga kredit turun, memang semakin serius. Otoritas perbankan tersebut menegaskan tidak kuatir bahwa rencana pengaturan ini bakal membawa dampak negatif berupa tekanan terhadap saham-saham perbankan. Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menjelskan, tingkat laba perbankan di tanah air sudah jauh lebih tinggi dari bank-bank di negara lain. Dus, sejatinya tidak ada yang perlu dikuatirkan jika NIM mesti digunting sedikit.

"Kalau saham harus naik karena profit tinggi, ya repot. Yang terpenting, profitnya dibandingkan dengan sektor lain sepadan, jadi jangan diributkan bahwa jika profitnya turun lalu harga saham turun. Tidak akan turun jauh, nanti juga naik lagi. Yang penting bank sehat, ekonomi kuat. Kita tidak perlu risau dengan harga saham," papar Darmin panjang lebar, usai Sholat Jumat di Mesjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, Jumat (13/11).

BI saat ini tengah sibuk mengumpulkan data dari bank-bank untuk merinci faktor-faktor penyumbang nett interest margin tersebut. Kelak, jika data-datanya sudah lengkap BI berencana bikin semacam aturan yang menjadi benchmark bagi bank-bank tersebut terkait apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam NIM. "Kami akan bikin rinciannya, apa saja yang boleh masuk biaya overhead sehingga jelas yang bisa masuk dan tidak bisa masuk," paparnya.

BI berharap, semester satu tahun 2010 nanti pengaturan ini bisa berjalan. Keseriusan BI mengatur selisih bunga kredit dan simpanan tak lepas dari kegemasan BI melihat lambatnya penurunan bunga kredit. Meski bunga deposito sudah disepakati turun oleh 14 bank besar pertengahan Agustus lalu, namun akselerasi penurunan bunga kredit masih jauh dari harapan. Selama September misalnya, bunga kredit bank hanya susut 12 basis poin saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×