Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn bilang pihaknya akan mempelajari rencana kebijakan tersebut lebih lanjut. Serta berkoordinasi dengan segenap pemangku kepentingan dalam rangka memberikan nilai tambah.
Hera menegaskan selama ini BCA terus melakukan review terhadap tingkat suku bunga, baik di sisi kredit maupun di sisi deposito. Ditambah, ia mendukung transparansi tersebut.
“Terdapat berbagai pertimbangan dalam pembentukan suku bunga yaitu likuiditas, dinamika kompetisi, suku bunga Bank Indonesia, kondisi ekonomi dan tingkat permintaan kredit di berbagai segmen,” ujar Hera.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch. Amin Nurdin bilang rencana beleid tersebut tak semerta-merta bisa membuat NIM perbankan turun. Karena, usaha itu perlu dilakukan sebagai usaha bersama dari beberapa pihak.
Dalam hal ini, Amin berpendapat bahwa seluruh industri perbankan perlu ada kesepakatan bahwa NIM perlu dikendalikan. Menurutnya, itu yang dirasa sulit dilakukan.
Di tambah, ia menilai tak mudah bagi industri perbankan untuk langsung transparan setelah aturan ini terbit karena ini membutuhkan waktu. Sebab, ini terkait dengan persaingan tak hanya sesama perbankan tapi dengan lembaga keuangan lainnya seperti fintech.
“Tapi kalau mereka komit dan dipaksa, pasti mereka akan melakukan hal tersebut,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News