kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Mandiri Utama Finance Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Berdampak ke Pendanaan


Minggu, 29 Oktober 2023 / 17:57 WIB
Mandiri Utama Finance Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Berdampak ke Pendanaan
Agen penjualan melayani pengunjung saat MUF Auto Fest di Jakarta, Minggu (15/10). Mandiri Utama Finance (MUF) mencatat total penyaluran pembiayaan baru senilai Rp 14,9 triliun hingga September 2023. Sampai dengan akhir tahun nanti, MUF menargetkan total penyaluran hingga Rp 21,7 triliun. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) menyatakan bahwa kenaikan suku bunga atau BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) menjadi 6% tak mempengaruhi pendanaan perusahaan.

Direktur Utama Mandiri Utama Finance, Stanley Setia Atmadja menyampaikan bahwa pendanaan MUF saat ini seluruhnya berasal dari pinjaman bilateral perbankan dengan skema join financing, term loan (modal kerja) maupun short term.

“Kenaikan suku bunga tidak berdampak kepada pendanaan MUF,” ujarnya kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pembiayaan Modal Kerja MUF hingga September 2023 Capai Rp 584,3 Miliar

Stanley menjelaskan bahwa ke depan MUF berencana menambah skema pendanaan lain. Salah satunya melalui penerbitan surat utang alias obligasi. Untuk itu, pihaknya tengah mempersiapkan segala kebutuhan untuk penerbitan obligasi tersebut.

“Dalam rangka persiapan untuk hal tersebut tahun ini MUF telah proses pemeringkatan Pefindo dengan hasil sangat baik, yaitu AAA (triple-A),” jelasnya.

Lebih lanjut, Stanley menambahkan bahwa di tahun 2024, Mandiri Utama Finance menargetkan pembiayaan baru mencapai lebih dari Rp 25 triliun. Di mana, lanjut dia, mayoritas dari pembiayaan itu bakal ditopang dari pendanaan joint financing.

Baca Juga: Pembiayaan Multiguna MUF hingga September 2023 Capai Rp 10,1 Triliun

“70% dari pembiayaan tersebut akan dipenuhi dengan pendanaan joint financing, sementara selebihnya menggunakan pinjaman bank dan obligasi jika kondisi memungkinkan atau menarik),” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×