kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Auransi kesehatan Allianz bidik menengah bawah


Senin, 29 April 2013 / 10:52 WIB
Auransi kesehatan Allianz bidik menengah bawah
ILUSTRASI. Gerai ACE Hardware.


Reporter: Feri Kristianto |

JAKARTA. Allianz Utama Indonesia serius menggarap segmen ritel. Setelah menjual produk asuransi kendaraan bermotor, perusahaan patungan Allianz dengan Asuransi Jasindo itu kini mengincar segmen asuransi kesehatan dengan meluncurkan produk bertajuk Dana Kesehatanku.

Produk ini menyasar kalangan menengah bawah. Target pasarnya bukan hanya individu, juga perusahaan. Allianz Utama membanderol asuransi kesehatan seharga Rp 300.000 per tahun.

Nasabah mendapat santunan rawat inap rumah sakit Rp 250.000 per hari serta santunan bedah hingga Rp 2,5 juta satu periode rawat. Nasabah juga tidak perlu pemeriksaan medis. Produk ini diharapkan  mengatasi kesenjangan biaya pengobatan dan asuransi.

Inkes Lukman, Chief Sales Officer Allianz Utama, menargetkan produk ini terjual hingga 1.000 polis per bulan. Menurutnya, pasar produk asuransi kesehatan sangat besar. Tantangannya adalah jalur distribusi. Makanya, Allianz menggandeng reseller seperti minimarket, serta apotik untuk pemasaran. "Sekarang masih menjajaki," kata Inkes, saat peluncuran produk.

Kehadiran produk ini untuk mengerek kontribusi ritel. Per akhir 2012, segmen ritel menyumbang 34% dari total premi Rp 524 miliar. Segmen korporasi berkontribusi 66%. Portofolio bisnis Allianz Utama pada tahun lalu, asuransi properti 32%, kendaraan bermotor 30%, marine 12%, engineering 6%, dan asuransi aneka 20%. Nah, Dana Kesehatanku diperkirakan membantu kontribusi asuransi aneka.

Sebagai gambaran, total premi perusahaan asuransi umum ini hanya Rp 524,05 miliar per Desember 2012, merosot 25% dibanding tahun sebelumnya.  Menurut Daniel Neo, Presiden Direktur Allianz Utama, penurunan ini karena manajemen mengurangi porsi engineering dan kendaraan alias segmen korporasi yang berisiko. Maklum, perusahaan mengurangi premi-premi yang memicu klaim tinggi. "Kami lebih selektif," ungkapnya.

Nah, selain disiplin underwriting dan penyeleksian risiko, memperbesar fokus bisnis pada segmen ritel salah satu solusi terbaik. Daniel berharap produk anyar ini menjawab keinginan masyarakat yang membutuhkan santunan maupun biaya rawat inap di rumah sakit dengan premi terjangkau. Selain itu, proses pendaftaran polis tidak berbelit-belit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×