Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Avrist Assurance memasang strategi investasi jangka panjang seperti instrumen yang memberikan imbal hasil (yield) tetap.
Presiden Direktur Avrist Assurance Anna Leonita menyatakan strategi investasi pada paruh kedua 2019 ini, akan menyasar produk seperti surat utang negara (SBN) lantaran lebih aman dan likuid.
“Strategi kita tikipal perusahaan asuransi jiwa pada umumnya. Kita sejak dulu kita mayoritas menyasar fixed income,” ujar Anna kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Hingga Maret 2019, Avrist membukukan hasil investasi sebesar Rp 178,89 miliar. Nilai ini jauh membaik dibandingkan Maret 2018 yang mengalami rugi sebesar Rp 62,99 miliar.
Hasil investasi ini berasal dari aset investasi sebesar Rp 10,1 triliun per Maret 2019. Adapun aset investasi paling besar diparkir pada instrumen reksadana sebesar Rp 4,04 triliun. Sedangkan pilihan instrumen kedua paling besar adalah SBN sebesar Rp 2,43 triliun.
Lewat racikan investasi tersebut, Avrist ingin mengejar pertumbuhan premi hingga 50% dari pencapaian 2018 sebesar Rp 1,6 triliun. Anna bilang Avrist juga menargetkan pertumbuhan laba sebesar 10% hingga 15% dari pencapaian tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News