kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bahana akan konversi utang


Senin, 15 Juni 2015 / 10:49 WIB
Bahana akan konversi utang


Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) akan mengonversi utang lama menjadi saham. Ini merupakan upaya Bahana mengejar ekuitas positif tahun 2015.

Eko Yuliantoro, Direktur BPUI mengatakan, ekuitas negatif Bahana yang terjadi dalam empat tahun terakhir ini bermula dari pemberian dana segar sebesar Rp 250 miliar oleh pemerintah saat krisis ekonomi 1998. BPUI menggunakan dana ini untuk menstabilkan pasar modal.

Pemberian dana tersebut kemudian dicatat sebagai utang. Sebagai utang, tentu dana ini menghasilkan bunga yang turut membebani kinerja keuangan BPUI.

Per akhir 2014, tercatat utang Bahana ke pemerintah mencapai Rp 1,2 triliun. Artinya, bunga pinjaman dan denda yang dibebankan kepada BPUI atas pinjaman pokok Rp 250 miliar sebesar Rp 950 miliar. Perusahaan diberikan tenggat waktu untuk restrukturisasi hingga tahun 2017.

Eko mengatakan, ekuitas BPUI negatif Rp 5,5 triliun pada akhir 2011. "Per 2014, ekuitas kami minus Rp 67 miliar. Akhir tahun ini, kami berharap ekuitas kami akan positif antara Rp 200 miliar-Rp 250 miliar setelah restrukturisasi," jelas Eko kepada KONTAN, Jumat (12/6).

Meski memiliki ekuitas negatif, BPUI masih bisa mencetak laba Rp 51,56 miliar pada akhir 2014. Per akhir Juni ini, Bahana berharap dapat membukukan laba sebesar Rp 30 miliar. Adapun, sampai akhir tahun ini, laba BPUI ditargetkan mencapai Rp 45 miliar. BPUI berharap, laba tahun 2016 bisa Rp 100 miliar.

BPUI menargetkan imbal hasil atas ekuitas atau return on equity (RoE) dari anak usahanya masing-masing sebesar 15%. Hal ini bukan mustahil mengingat anak usaha BPUI berkinerja positif.

Eko mengatakan, saat ini seluruh anak usahanya membukukan kinerja keuangan yang positif. Keempat anak usahanya telah mencatatkan laba positif. Dia menambahkan, idealnya ROE mencapai 15% atau minimal 10%. "Saat anak usaha kami yang telah mencapai 15% adalah PT Bahana TCW Investment Management," terang Eko.

BPUI memiliki empat anak usaha yaitu PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Securities, PT Bahana TCW Investment Management dan PT Grahaniaga Tatautama. Masih ada anak usaha yang belum memenuhi target pencapaian RoE 15%. "Bisnis anak usaha kami berbeda-beda dan memiliki tantangannya masing-masing," kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×