Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana akuisisi Schroders Indonesia oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) diperkirakan tidak akan banyak mengubah peta persaingan industri manajer investasi (MI) di dalam negeri.
Vice President Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menjelaskan meski akuisisi ini akan meningkatkan total dana kelolaan MAMI, dampaknya terhadap struktur industri reksadana publik relatif kecil.
“MAMI sudah nomor satu juga. Dana kelolaan publiknya sekitar Rp 50 triliun, ditambah Schroders mungkin jadi Rp 60 triliun -70 triliun. Schroders sendiri saat ini sudah tidak berada di 10 besar,” terang Wawan kepada Kontan, Kamis (25/9/2025).
Baca Juga: Manulife AM Pastikan Transisi Akuisisi Schroders Indonesia Berjalan Mulus
Namun, Wawan menilai ada potensi peningkatan signifikan dari sisi kontrak pengelolaan dana (KPD) atau dana kelolaan secara discretionary. Ia menyebut, Schroders dikenal memiliki porsi besar pada instrumen tersebut.
“Kalau saya baca, MAMI bisa mengelola sekitar Rp 100 triliun jika akuisisi ini terealisasi, karena sumbernya bukan hanya dari reksadana publik tapi juga dari KPD,” tambahnya.
Baca Juga: Manulife Aset Manajemen: Kerja Sama dengan Schroders Perkuat Posisi Perusahaan
Hingga Agustus 2025 sendiri, Infovesta Utama mencatat pertumbuhan reksadana sudah mencapai sekitar 9,9% dengan total nilai kelolaan reksadana berdenominasi rupiah menembus Rp 550 triliun.
“Saya justru happy dengan tahun ini. Menurut saya, industri reksadana tahun ini lebih baik daripada tahun lalu,” katanya.
Baca Juga: Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Siap Menjaga Pertumbuhan Dana Kelolaan
Selanjutnya: Saham-Saham Ritel Ambrol Kecuali RALS, Begini Kondisi dan Proyeksinya
Menarik Dibaca: 12 Tanda-Tanda Terlalu Banyak Makan Gula yang Harus Anda Waspadai, Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News