kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangkok Bank bakal gelar RUPSLB, akuisisi Permata sampai babak final


Selasa, 03 Maret 2020 / 16:53 WIB
Bangkok Bank bakal gelar RUPSLB, akuisisi Permata sampai babak final


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

Sebelumnya, dalam keterbukaannya kepada bursa Bank Permata pun telah menggaungkan rencananya untuk masuk ke kelompok bank BUKU IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.

“Bangkok Bank bermaksud untuk selanjutnya berinvestasi terhadap nasabah, karyawan, mitra usaha dan infrastruktur Bank Permata, dan mengubah Bank Permata menjadi suatu BUKU IV terkemuka di Indonesia,” tulis ringkasan akuisisi yang diterbitkan Bank Permata, Senin (2/3).

Adapun hingga akhir tahun lalu, Bank Permata masih tercatat sebagai BUKU III dengan modal inti Rp 22,15 trliun. Untuk menuju BUKU 4, artinya Bank Permata masih butuh menambah modal hingga Rp 7,85 triliun lagi.

Proyeksinya, Bank Permata juga bakal didorong untuk mulai berekspansi di regional Asia Tenggara, khususnya untuk membidik segmen UMKM yang jadi bisnis utama Bangkok Bank.

Meski Demikian, Bangkok Bank mengaku tak punya niat mengutak-atik keorganisasian Bank Permata, termasuk mengubah struktur manajemen Bank Permata, termasuk bakal mempertahankan pekerja Bank Permata. Meskipun sejatinya mereka punya kewenangan terhadap hal tersebut.

Nah, Bank Permata sendiri memang dijadwalkan untuk melakukan RUPSLB pada 23 April 2020 untuk meminta restu kepada pemegang saham. Aksi korporasi besar-besaran ini diperkirakan bakal rampung pada Semester I 2020.

Pun, pertengahan bulan lalu Direktur Keuangan Bank Permata Lea Setianti Kusumawijaya menuturkan proses ini kemungkinan besar akan rampung pada 2020. Bukan tanpa alasan, pasalnya terkait rencana masuknya investor baru di Bank Permata saat ini sedang dalam proses perizinan di dua regulator yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank of Thailand.

Sejatinya, ada tiga dokumen yang masih dalam tahap pengkajian oleh OJK, antara lain draft rencana akuisisi, akta pengalihan saham dan dokumen uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Bangkok Bank sebagai pemegang saham baru.

Proses perizinan tersebut merujuk pada Peraturan OJK POJK 41/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi dan Konversi Bank Umum yang bau saja dirilis Desember 2019 lalu.

"OJK akan punya waktu 20 hari kerja untuk menelaah, setelah itu akan diumumkan dan dilanjutkan dengan RUPS, dan ke OJK lagi untuk mendapat persetujuan," kata Lea, Rabu (19/2) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×